Muchlis Patahna: Pembangunan Museum Nabi Muhammad Segera Diaktakan

0
1286
Notaris Muchlis Patahna (kiri) dalam rapat pembangunan Museum Nabi Muhammad bersama Ketua DMI M Jusuf Kalla (dua kanan) di Jakarfta, Rabu, (4/3/2020).
- Advertisement -

PINISI.co.id- Pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam yang dilakukan di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020) lalu,  segera diaktakan oleh notaris Muchlis Patahna. Hal itu dikatakan Muchlis dalam rapat panitia pembangunan museum yang dipimpin Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), M Jusuf Kalla dan didampingi Syafruddin, Wakil Ketua Umum DMI, di Jakarta, Rabu, (4/3/2020).  

“Mudah-mudahan pembangunan museum Nabi Muhammad ini lancar adanya dan tidak menemukan kendala,” kata Muchlis yang terlibat sebagai notaris dalam pembangunan museum ini.   

Menurut Muchlis, museum ini akan menjadi Museum Rasulullah terbesar di dunia. “Kelak, museum ini akan menggambarkan sejarah Islam di Indonesia dan peradaban Islam di dunia,” kata Muchlis yang juga adalah Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.

Seperti diketahui, peletakkan batu pertama pembangunan museum ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Jusuf Kalla, bersama Sekretaris Liga Dunia Islam, Syekh Muhamad bin Abdul Karim Al Issa, Menteri Agama Fachrul Razi, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A Djalil serta Muchlis yang turut dalam peletakan batu pertama tersebut.

Dalam sambutannya, Kalla  mengatakan umat Islam Indonesia selama ini memang memiliki tradisi maulid Nabi dan Isra’ Miraj yang di dalamnya dilaksanakan ceramah untuk meneladani Rasulullah.

- Advertisement -

“Untuk mengetahui sejarah Rasulullah tidak cukup dengan itu, sehingga perlu juga disampaikan secara visual melalui museum tersebut. Karena dengan visual jauh lebih paham tiga kali lipat kecepatan visual dibanding dengan ceramah, jadi pemahamannya tentu bisa lebih baik,” tutur Kalla.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan senang Jakarta menjadi lokasi museum. “Kita merasa bersyukur, Sekjen Liga Dunia Islam percayakan kita untuk merawat. Tempat kita gunakan adalah kawasan utara Jakarta yang jadi titik awal peradaban di kota ini. Jakarta dimulai dari pesisir dulu disebut Sunda Kelapa,” ucap Anies. [Lip]

[Lip]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here