Seraya Waspadai Wabah Korona, Warga KKSS Depok Tetap Beraktivitas

0
840
- Advertisement -

PINISI.co.id – Tradisi komunal warga KKSS Depok yang kerap berkumpul tidak surut kendati pandemi global virus korona sudah menginfeksi 117 orang Indonesia. Telanjur rencana arisan dan pertemuan bulanan warga yang terjadwal sebulan di muka, sebelum pemerintah secara resmi mengumumkan dua warga Indonesia (Depok) yang positif virus Covid-19, pada 2 Maret lalu.

Belakangan Pemerintah Kota Depok juga meliburkan sekolah selama dua pekan untuk mencegah penyebaran virus korona. Sejumlah warga KKSS yang berprofesi sebagai guru tetap mengabsen pada pagi dan sore. ”Saya tetap mengisi absen,” kata Wely Jumran yang mengajar sebuah SMA di Depok.

“Tapi bosan Om selama dua minggu di rumah, karena dilarang jalan-jalan,” keluh Refan, murid kelas 5 SD Rawa Denok, Depok.

Tak ayal, suasana silaturahmi bulanan warga KKSS Depok pada Minggu (15/3/2020) berlangsung seperti biasanya, sekonyong-konyong pandemi korona tak perlu dicemaskan. “Kita warga KKSS Depok tetap harus mewaspadai wabah virus korona,” kata Ketua BPD KKSS Depok Ridwan MT, seraya memberikan tips kecil menghindari korona.

Tak heran jika pada pertemuan silaturahim tersebut, banyak warga yang bersalaman dengan sikut, tapi masih ada pula yang bersapaan dengan cipika cipiki. Apalagi Andi Besse merayakan ulang tahunnya dan spontan mendapat serbuan salaman dan pelukan.

- Advertisement -

Beruntung Fery dan Andi Ayu selaku tuan rumah menyiapkan makanan hangat: kapurung dan sop brenebon – kuliner Makassar dan Manado yang diadopsi dari Belanda, mampu menghangatkan tubuh. “Semoga daya tangkal alami dan kekebalan tubuh kita bertambah baik kalau makan kapurung,” kata Fery yang selalu menghibur warga lewat tembang-tembang daerah Bugis Makassar.

Ketua Dewan Penasehat KKSS Depok ustad Syamsul Kamar yang memberikan tausiah mengutarakan bahwa pada zaman Rasulullah pernah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar.

Hadijah Tahir, peserta arisan yang juga seorang apoteker yang absen kali ini, mengungkapkan bahwa sedapat mungkin menghidari keramaian untuk sementara waktu guna mencegah sebaran wabah korona.

”Kalaupun bertemu menjaga jarak aman, mencukupi asupan gizi dan sesering mungkin mencuci tangan serta menggunakan masker,” kata Hadijah yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta ini.

Tampak hadir beberapa warga baru KKSS dan seperti biasanya mereka memperkenalkan diri. Selain itu pengurus baru IKAMI Sulsel Depok di bawah ketuanya Adiadi. [Lip]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here