Sekadar Tahu, Ternyata Ada 14 Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan Lho 

0
2801
- Advertisement -

PINISI.co.id- Sejauh ini sebagian besar orang Sulawesi Selatan mengira cuma ada empat rumpun bahasa daerahnya, yaitu bahasa Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja.

Namun, dugaan itu meleset. Ternyata ada 14 bahasa daerah yang digunakan sehari-hari di provinsi yang berpenduduk sekitar 8 juta jiwa ini.

Dilansir Kompas.com, yang mengutip Bahasa dan Peta bahasa di Indonesia, terdapat 14 bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan yaitu;

Bahasa Bajo: merupakan bahasa yang digunakan Suku Bajo yang dikenal sebagai pengembara laut.

Suku Bajo berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan yang kemudian hidup di laut lepas dan masuk ke beberapa wilayah Indonesia, salah satunya Sulawesi Selatan.

- Advertisement -

Suku Bajo menduduki dua pulau di desa Rajuni, Kabupaten Kepulauan Selayar Kecamatan Takabonerate.

Bahasa Bajo memiliki tiga pengucapan atau dialek yang berbeda yaitu dialek pere, dialek kasuari, dan dialek jayabakti.

Kedua, bahasa bonerate merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Desa Bonerate, Pasirmanu Kepulauan Selayar. Bahasa Bonerate terdengar unik karena sangat berbeda dengan bahasa-bahasa daerah Sulawesi Selatan lainnya.

Ketiga, bahasa Bugis digunakan oleh suku Bugis yang merupakan etnis terbesar di Sulawesi Selatan. Bahasa ini memiliki sangat banyak bentuk pelafalan, yang tergambar dari 27 dialeknya.

Muhammad Yusuf dalam jurnal Bahasa Bugis dan Penulisan Tafsir di Sulawesi Selatan (2012) menyebutkan bahwa bahasa Bugis memiliki aksara yang disebut aksara Lontara dengan kitab yang berisikan kesusastraan suci, mantra-mantra, dan kepercayaan mitologis.

Keempat, bahasa Bugis De adalah bahasa daerah Sulawesi Selatan yang secara dialektis berbeda 80 hingga 90 persen dari bahasa Bugis. Bahasa Bugis De digunakan oleh masyarakat Desa Wawondula, Desa Ledu-Ledu, Desa Matano, dan desa Manurung, Luwu Timur.

Kelima, bahasa Konjo adalah bahasa yang berasal dari bahasa Makassar dengan dialek yang berbeda.Bahasa ini digunakan suku Kajang yang bertempat tinggal di Desa Kajang Ammatoa Bulukumbu, Desa Possi Tanah Bulukumba, Desa Bira Bonto Bahari, dan Desa Ara Bontoh Bahari.

Keenam, bahasa Laiyolo adalah bahasa daerah yang digunakan masyarakat Desa Laiyolo, Kepulauan Selayar.

Tujuh, bahasa Lemolang adalah bahasa daerah yang digunakan masyarakat Desa Sassa Baebunta, yaitu daerah terpencil di Kabupaten Luwu Watu.

Delapan, bahasa Makassar adalah bahasa etnis Makassar yang masih dipergunakan hingga sekarang.

Karena suku Makassar adalah salah satu etnis besar, maka penggunaan Bahasa Makassar marak digunakan di wilayah selatan seperti Gowa, Kepulauan Selayar, dan Jeneponto serta kota Makassar.

Sembilan, bahasa Mandar adalah bahasa daerah yang digunakan oleh Suku Mandar yang tinggal di Desa Lero Kabupate Pinrang. Suku Mandar menyebar di banyak wilayah sehingga dialek bahasa Mandar juga bervariasi.

Purnama Taha dalam jurnal Reduplikasi Bahasa Mandar Dialek Banggae (2013) menyebutkan beberapa dialek bahasa Mandar adalah dialek Balanipa, Pamboang, Sendana, Mamuju, Banggae, dan Tappalang.

Sepuluh, bahasa Massenrengpulu adalah bahasa yang dituturkan oleh Suku Massenrengpulu yang terdiri dari tiga subsuku yaitu Enrekang, Maiwa, dan Duri.

Suku Massenrengpulu tinggal di pegunungan Kabupaten Enrenkang.

Sebelas, Bahasa Rampi adalah bahasa daerah yang digunakan Suku Rampi. Suku Rampi mendiami dataran tinggi pegunungan kabupaten Luwu Utara, tepatnya di kecamatan Rampi, Seko, dan Limbong.

Dua belas, bahasa Seko adalah bahasa daerah yang digunakan oleh Suku Seko atau Wono yang tinggal di Desa Pohoneang, Desa Kanandede, Desa Amballong, Desa Lambiri, Desa Hoyane, Desa Seko Padang, dan Desa Longga.

Tiga belas, bahasa Toraja adalah bahasa daerah yang digunakan Suku Toraja. Suku Toraja merupakan salah satu etnis besar yang mendiami daerah pegunungan Kabupaten Tana Toraja, Kecamatan Makale.

Dan keempat belas, bahasa Wotu adalah bahasa daerah Suku Wotu yang masih bersaudara dengan Suku Laiyolu.

Suku Wotu merupakan orang-orang yang berasal dari kerajaan tertua di Sulawesi Selatan, yaitu Kerajaan Wotu.

Bahasa Wotu termasuk bahasa yang sulit untuk dituturkan, sehingga perlahan bahasa tersebut menghilang seiring dengan pudarnya sejarah tentang Kerajaan Wotu. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here