Resep Sehat dan Bahagia di Usia 40 Tahun

0
1121
- Advertisement -

Kolom Muh. Nasir Ruki Al Bugisy

Proses penuaan pasti akan terjadi kepada setiap orang. Laju proses penuaan dimulai sejak usia tiga puluh tahun, kemudian berlangsung dengan kecepatan tinggi setelah mencapai empat puluh tahun. Seiring bertambahnya usia, akan ada banyak hal yang kita amati dan rasakan dalam menjalani hidup ini. Dan semua itu juga disokong dengan banyaknya pengalaman hidup yang kita dapatkan. Usia panjang menjadi dambaan banyak orang. Siapapun orangnya ingin memiliki usia panjang dengan badan sehat. Usia 40 tahun merupakan fase kesempurnaan dari kekurangan yang ada sebelumnya, dan merupakan fase yang sangat istimewa dalam kehidupan seseorang. serta masa untuk melihat segala perkara dengan pandangan yang cerdas dan bijaksana.

Di antara kenyataan yang harus diketahui adalah usia 40 merupakan masa kedewasaan seseorang, periode usia ini dianggap sebagai masa perubahan dari kekuatan menuju kelemahan serta permulaan masa kemunduran. Namun disisi lain usia 40 tahun merupakan titik acuan memulai masa kehidupan yang baru penuh semangat untuk berbuat berbagai kebaikan, bekerja dengan serius serta membalikan pengalaman ke dalam realitas kehidupan nyata. Ini merupakan fase kesempurnaan dari kekurangan yang ada sebelumnya, serta masa untuk melihat segala perkara dengan pandangan yang cerdas dan bijaksana, masa-masa mengeliminir pandangan yang emosional atau tanpa perhitungan. Dengan demikian ini merupakan fase yang sangat istimewa dalam kehidupan seseorang.

Kebanyakan orang yang telah melewati usia empat puluh tahun tidak memahami hal ini. Akibatnya, pergerakannya terasa amat berat, spiritnya lumpuh, cita-citanya melempem, keluh kesah dan rasa sakitnya semakin bertambah, dan keluh kesahnya semakin banyak. Penyebabnya tidak lain karena ia salah memahami akan hakekat kemampuan dirinya di usia 40 tahun tersebut. Hendaknya setiap orang menyadari bahwa ketika usianya memasuki 40 tahun maka sesungguhnya dia memasuki fase perubahan keyakinan hati dan pemikiran secara total maupun parsial. Hal itu disebabkan karena manusia melewati fase-fase usianya sebelum mencapai usia 40 tahun dengan semangat yang membara serta berupaya semaksimal mungkin untuk meraih cita-citanya.

Pada fase usia 40 tahun, seseorang dapat mengevaluasi kehidupannya yang telah lalu, dan berusaha melakukan perencanaan yang lebih terarah untuk kehidupan yang lebih baik:

- Advertisement -

Menyadari bahwa yang namanya evaluasi perjalanan hidup adalah meninjau kembali perjalan hidup yang telah dilalui. Mereka yang melihat kehidupan masa lalu nya yang menyedihkan, penuh kejahatan dan keburukan, maka ini bukanlah sesuatu yang aib, justru malah merupakan tindakan yang terpuji. Seringkali peninjauan kembali menyebabkan adanya perubahan langkah kehidupan seseorang menuju yang lebih baik, bijaksana dan cermat, serta akurat dalam mengamati keadaannya menuju masa depan yang lebih baik.

Perlahan dan penuh dengan pertimbangan dalam menentukan arah pandangan berkenaan dengan evaluasi yang dilakukan terhadap dirinya.

Alangkah baiknya jika orang yang melakukan evaluasi dan peninjauan kembali banyak melakukan pendekatan-pendekatan spiritual sesuai dengan keyakinannya dan juga meminta pendapat orang-orang terdekatnya sebelum ia berniat bulat atau memutuskan untuk melakukan perubahan secara mengakar dalam perjalanan hidupnya. Sehingga, ia tidak akan menyesal di kemudian hari.

Waktu yang tepat seseorang adalah melakukan evaluasi ketika jiwanya dalam keadaan tentram dan tenang, bukan dalam keadaan marah dan emosi atau gelisah dan kacau. Sebab, ketika itu seseorang melakukan evaluasi ketika dirinya sedang kacau, gelisah, atau marah, maka sebenarnya ia sedang menghakimi dirinya sendiri. Hal seperti ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, hendaklah ia berhati-hati dan waspada. Hendaklah ia melakukan evaluasi-evaluasi dalam suasana hati dan fikiran yang jernih.
Sebagian orang yang telah berusia 40 tahun beranggapan bahwa fisik dan psikisnya telah melemah ia telah meletakkan telapak kakinya di atas lantai kelemahan, dan memasrahkan dirinya pada roda kemunduran. Ia merasa bahwa dirinya kini memasuki masa kemerosotan alias mulai mengalami kemunduran. Ini semua merupakan kesalahpahaman yang besar, penghargaan yang buruk, serta kelemahan dalam berorientasi. Mengapa demikian? Sebab, setiap fase dari berbagai fase kehidupan yang dilalui oleh manusia memiliki karakteristik yang lebih melekat daripada yang lainnya.

Seseorang yang memasuki usia 40 tahun, maka dia memasuki fase seseorang yang memiliki karakteristik, fase dimana sisi kpribadian yang khas dan menarik mulai nampak.
Seseorang dapat merahi masa keemasan dalam memberikan kontribusi setelah berumur 40 tahun. Sebab, ketika itu pengetahuan dan wawasan seseorang telah memuncak, ia sudah kaya akan pengalaman, pijakan kakinya sudah kuat, gejolaknya telah meredam, semangatnya telah terkendali, serta daya tangkap dan kedewasaannya telah matang. Jika sudah demikian, mengapa harus merasa galau ketika memasuki fase kehidupan yang penuh berkah ini? Mengapa pula harus khawatir? Waktunya merahi prestasi dengan talenta yang dimiliki.

Seyogianya setiap orang yang telah mencapai usia 40 tahun menyadari bahwa sebenarnya ia sedang menghadapi atau menyambut hari-harinya yang paling baik, paling indah, dan paling utama dalam aspek berkarya dan memberikan kontribusi, memberikan faedah kepada manusia, serta berpartisipasi besar dalam mengangkat derajat dan martabat dirinya dan orang lain menuju kondisi yang lebih baik. Hendaknya Seseorang menyadari bahwa dirinya akan mampu memberikan karya dan konstribusinya sampai ajal menjemput.

Seseorang yang telah berusia 40 tahun masih memiliki peluang waktu kurang lebih 20 tahun sebagai masa puncak kontribusinya, yaitu mulai dari usia 40 hingga 60 tahun. Tapi, hendaklah ia waspada bahwa masa tersebut bukanlah waktu yang panjang, sehingga ia harus benar-benar bisa memanfaatkannya secara optimal. Ini bukan berarti bahwa tidak ada kontribusi dan karya setelah seseorang berusia 60 tahun. Akan tetapi, fase berkarya yang paling produktif dan paling berpengaruh adalah pada usia ini, fase yang memiliki karakter berupa pergerakan yang positif dan bermanfaat.

Karenanya kita hendaknya memanfaatkan usia 40 tahun hingga 60 tahun dengan karya-karya terbaik kita untuk agama, keluarga, bangsa dan Negara. Misalnya dengan mengurangi sikap boros, meluangkan waktu untuk anak-anak dan cucu, menjalin hubungan baik dengan tetangga, mencari aktivitas yang positip di luar jam kantor bagi yang pekerja kantoran, dan atau memfokuskan diri pada satu bidang usaha yang diharapkan sebagai mata pencahariaan dikala masa pension telah tiba.

Setelah memasuki usia 60 tahun, seseorang akan dihinggapi oleh berbagai faktor yang bisa mengurangi kontribusi yang diberikannya serta faktor-faktor yang bisa mengganggu kekuatan dan juga hari-harinya, yaitu tibanya masa menua atau penyakit dan sebagainya.

Namun hal ini tidak bersifat mutlak, kenyataanya banyak orang yang mampu mengalahkan kelemahan yang ada pada diri mereka setelah melampaui usia 70 tahun, mereka mampu melakukan sesuatu yang sangat membahagiakan, baik kebahagiaan buat dirinya, keluarganya dan orang lain, serta menjadi kebanggaan bagi cucu-cucunya. Namun secara teoritis, biasanya seseorang mulai melemah dan mengalami kemunduran di atas usia 60 tahun.

Usia panjang tidak akan berarti bila tidak disertai dengan kesehatan yang prima. Kesehatan merupakan aset termahal dan terpenting dalam kehidupan seseorang, melebihi jabatan dan kekuasaan, kemewahan, serta kekayaan harta dan benda. Beberapa tips sederhana yang saya berikan dan dapat dipratikkan sebagai usaha menjaga dan meningkatkan kesehatan seseorang terutama mereka yang telah berusia 40 tahun ke atas yaitu :

Menghindari stres dengan meningkatkan kegiatan Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Salah satu bentuk Ibadah adalah Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, memohon perlindungan atas segala bahaya dan penyakit. Berdoa akan membuat seseorang berfikiran positif atas segala kehendak Tuhan atas dirinya. Berfikir positif adalah syarat terbaik untuk mengaktifkan hormon kebahagiaan di otak yang disebut hormon beta-endorfin yang berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh.

Istirahat yang cukup, tidur kurang lebih 7-8 jam sehari, baiknya tidur sebelum jam 10 malam. Kekurangan tidur akan meningkatkan hormon Kortisol, yang akan menekan sistem kekebalan menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh melawan virus dan penyakit lainnya.

Olah raga teratur dan terukur 30 menit perhari, jangan berlebih. Olah raga yang berlebihan akan menurunkan kemampuan tubuh melawan virus Covid-19. Pilihan Jenis olah raga yang sesuai untuk usia 40 tahun, diantaranya: Olah raga aerobik aktivitas sedang 150 menit/minggu (berjalan, berenang). Olah raga aktivitas aerobik berat 75 menit/minggu (berlari, senam aerobik). Olah raga penguat otot 2 hari/minggu (program latihan dengan alat (beban). Naik tangga)

Olah raga Peningkatan Fleksibilitas dan Keseimbangan 2 hari/minggu, gerakan ditahan selama 30-60 detik (Tai Chi, Yoga, latihan peregangan otot)

Berjemur matahari langsung 5 sd 25 menit setiap hari (matahari mengandung zat yang mampu merubah calon vitamin D pada tubuh menjadi vitamin D yang aktif ( menghalangi kontak virus Covid-19 dengan sel tubuh. Sehingga mencegah terjadinya sakit. Berikan paparan sinar matahari pada 40 persen bagian tubuh anda.

Perlu memperhatikan kesehatan gigi geligi. Jagalah kesehatan otak agar selalu terstimulasi dengan baik (baca koran, buku dan lain-lain).

Jangan minum alkohol dan merokok (jika sudah menjadi pecandu, cobalah kurangi pelan-pelan dengan menyibukan diri dengan kegiatan postif yang lebih bermanfaat).

Selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan asupan Nutrisi yang, dengan cara;

Makanlah makanan yang dapat dinikmati dan komposisinya bervariasi (ada nasi, laukpauk,sayur dan buah)

Perbanyak makan sayuran dan buah, serta makanan yang berserat tinggi. Jika harus makan makanan berlemak, pilihlah jenis lemak yang sehat (lemak tidak jenuh), bukan lemak jenuh.
Kurangi konsumsi garam atau makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi.

Kurangi konsumsi gula atau makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi. Konsumsi makanan tinggi kalsium (pisang, mangga, melon, pepaya, alpukat, jeruk, kentang, labu, tomat, sayuran hijau, coklat, kacang, yogurt, pudding, ikan teri, susu, keju.

Minum air 8 – 10 gelas sehari. Bila perlu minum suplementasi dengan dosis yang tepat.

Beberapa herbal yang berkhasiat sebagai obat dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, diantaranya adalah bawang putih, kunyit, jahe, kencur, madu, jintan hitam, kurma, vco, daun kelor, jeruk nipis. Gingseng, mengkudu. Herbal yang kami sebutkan dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan bumbu rutin dalam masakan atau pun diramu sebagai jamu.
Sebagai key word dari tulisan saya adalah bahwa penerapan perilaku hidup sehat sejak dini merupakan aset baginya ketika memasuki usia 40 tahun dan ketika usia bertambah setelahnya.

Kestabilan kesehatan dan kebahagiaan setelah usia 40 tahun diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan bukan tidak mungkin masalah kesehatan berupa penyakit tidak menular dan menular dapat dihindari secara total seiring meningkatnya performa, vitalitas dan kualitas hidupnya.

Penulis, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker1
Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya Papua2

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here