Rekor, Songkolo Terpanjang di Dunia Digelar KKSS Setu Tangerang Selatan

0
796
- Advertisement -

PINISI.co.id- Songkolo adalah menu spesial dan menjadi salah satu makanan favorit di antara sekian banyak kuliner masyarakat Sulawesi Selatan dan Barat.

Lazimnya songkolo hanya setangkup di atas piring, namun warga KKSS Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, menghidangkan songkolo (bagadang) berderet sepanjang 50 meter. Tak salah lagi jika songkolo made in KKSS Setu sebagai songkolo terpanjang di dunia.

Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan Abdul Rasyid mencicipi kuliner khas dari ketan ini bersama 600 warga KKSS sekaligus merayakan HUT KKSS Kecamatan Setu yang pertama di Gelanggang Seni dan Budaya Amphitheater-Taman Kota 2, Tangsel.

Dihidangkan di atas meja yang berjajar puluhan meter, ratusan warga secara tertib menyantap songkolo hitam dan putih ini dengan tambahan sajian berupa taburan serundeng, ikan teri asin, sambal tumis terasi, dan telur asin. Perpaduan rasa yang legit dengan teksturnya yang lembut, membikin songkolo bagadang dinikmati dengan hot.

Dalam sambutannya Abdul Rasyid mengapresiasi KKSS Setu dengan kegiatan positif seraya memperkuat tali silatuhrahmi dan kebersamaan antara sesama warga KKSS dan bermanfaat buat warga lainnya.

Penyerahan Piagam MURI untuk Songkolo Bagadang Terpanjang di Indonesia.
- Advertisement -

Ia berharap KKSS akan senantiasa solid dan mampu memberikan pengaruh yang besar dalam masyarakat maupun pembangunan di Kota Tangerang Selatan.

Sebelumnya Rasyid menyerahkan Piagam Muri Kepada KKSS Setu yang sukses membuat Kuliner Terpanjang (rekor MURI Makanan tradisional “Songkolo Begadang” terpanjang).

Tokoh KKSS Tangsel Ilham Hatta Manangkasi dalam wasiatnya mengemukakan bahwa petuah bahasa lontara Bugis Makassar terdiri dari empat pesan yang perlu diketahui para generasi muda KKSS, diantaranya adalah reso atau kerja keras. “Prinsip hidup orang Bugis Makassar ini dianggap sebagai simbol kehidupan yang paling penting,” kata guru besar dan peneliti di BRIN ini.

Manangkasi menambahkan, pepatah yang sangat terkenal di kalangan orang Bugis, “resopa temmangingngi, namalomo naletei pammase dewata’e” yang artinya “hanya dengan kerja keras dan ketekunan tanpa kebosananlah akan menjadi jalan limpahan rahmat Tuhan,” ungkap mantan Kepala Puspitek ini.

Akan halnya Ketua BPC KKSS Setu Yani Suhaeb menuturkan bahwa KKSS Setu memiliki peranan penting dalam setiap kegiatan yaitu kekompakan dan kebersamaan.

Selain mengudap songkolo bagadang, warga juga melakukan senam masal, menyemarakkan bazar, berikut pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma. Acara dipungkasi dengan saling memaafkan menjelang Ramadhan di mana umat Islam mulai melakukan ibadah puasa besok, Kamis, (24/3). (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here