Politik Kekuasaan Kembali Seperti Kerajaan

0
322
- Advertisement -

Kolom Abd. Murhan R

Nusantara sebelum menjadi NKRI , benar diperintah oleh raja yang jadi berhala bagi hambanya.

Keadaan saat itu manusia hidup bertradisi menurut kepercayaan dan kultur masing-masing. Memberhalakan ketua adat dan raja sebagai orang yang dipanuti sebagai pemimpin.

Ilmu politik tidak dikenal karena belum laku; yang ada adalah kekuasaan ketua adat atau raja sebagai pemilik wilayah turun temurun berlangsung dari generasi ke generasi. Tanpa proses pemilu.

Jadi jelas ketua adat atau raja adalah pemimpin sekaligus pemilik wilayah secara bergantian menurut garis keturunan kerajaan.

Berlangsung lama di Nusantara, pemimpinnya adalah raja mulai dari kerajaan kecil hingga kerajaan besar dan terkenal hingga seantero benua.

- Advertisement -

Kerajaan di Nusantara mulai melemah pengaruhnya karena kaum penjajah yang silih berganti menginjakkan kaki nya di bumi Nusantara di antaranya Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, Prancis dan Jepang.

Kisah dan fakta bahwa perjalanan panjang dari abad ke abad wilayah Nusantara yang amat luas nan kaya SDA adalah pemikat bangsa asing untuk mencari kekayaan di Nusantara.

Fakta itu, kaum penjajah bisa membangun wilayahnya karena hasil SDA yang dieksploitasi di Nusantara.

Berabad lamanya suku bangsa Nusantara yang di pimpin oleh raja raja dan ketua ketua adat semakin memudar sebab pengaruh dari sejumlah negara asing yang menguasai kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Pergerakan kaum penjajah yang mendiami wilayah Nusantara berkembang memberi pengetahuan kepada suku bangsa di Nusantara yang semula buta sama sekali tentang pendatang asing yang misinya hanya untuk menguasai wilayah Nusantara; adalah sebuah pengetahuan bagi kaum pribumi untuk melepaskan diri dari kaum penjajah.

Politik kaum penjajah sudah tercium dari kalangan bangsa Nusantara yang memperlakukan sistem adu domba sehingga banyak kerajaan yang tadinya berdiri kuat satu persatu hilang dari kejayaan.

Di era penjajahan bangsa Nusantara mengenal perpolitikan yang ditiru dari kalangan penjajah sehingga raja-raja atau ketua adat saling memberi dukungan untuk melawan penjajah dari wilayah Nusantara.

Karena itu bangsa Nusantara bersatu padu demi satu visi untuk merdeka.

Proses politik pada saat itu, berhasil melepaskan Nusantara yang di pelopori oleh kaum yang berbeda keyakinan dan kultur sehingga berdiri NKRI hingga saat ini. NKRI kemudian merdeka dan sukses melawan kaum penjajah.

Kini yang terjadi di era pemerintahan presiden Jokowi, presiden RI ketujuh, seperti nya perpolitikan bernegara bagai sebuah negara kerajaan yang modern yang berlindung atas nama negara NKRI tetapi tersentral di bawah sikap otoriternya dan memainkan kepentingannya tanpa mengikuti rambu rambu yang sudah ditetapkan UUD 1946 dan Pancasila.

Banyak peristiwa yang terjadi selama kurang lebih 10 tahun. Negara tak memiliki konstitusi dan way of life pada hal maklumat itu sangat berarti untuk mempersatukan Nusantara.

Selama ini politik bernegara tidak berfungsi sama sekali karena peran dan fungsi anggota DPR sebagai lembaga pengontrol lemah sehingga negara dan pemerintahannya nyaris terus berkuasa melampaui akhir jabatannya seperti negara kerajaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here