Muchlis Patahna Bakal Mengganti Pengurus KKSS yang Tidak Aktif

0
1063
Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna di tengah pengurus KKSS seusai rapat pleno di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta.
- Advertisement -

PINISI.co.id- Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KKSS Muchlis Patahna menegaskan akan mengganti – reshuffle — pengurus BPP KKSS yang tidak aktif selama setahun. “Tak perlu dievaluasi, bagi pengurus yang tidak diketahui keberadaannya, jadi mahluk gaib, akan diganti oleh teman-teman yang lebih bersemangat,” tandas Muchlis saat menutup Rapat Pleno BPP KKSS di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu sore (15/2/20).    

Bayangkan, kata Muchlis, formulir yang ia terima dari warga KKSS yang hendak mengabdi di BPP KKSS sebanyak 700, sementara yang bisa disaring cuma kurang dari separuhnya, yakni 300 orang. “Jadi dengan tegas saya katakan, kalau dulu tidak ada reshuffle, maka tahun ini saya tegaskan kita ganti yang tidak aktif,” katanya melanjutkan.

Selain itu, Muchlis juga bakal menertibkan KKSS Wilayah atau Pilar yang bersamasalah. Semua akan diselesaikan lewat pendekatan kekeluargaan bukan dengan pembekuan. “Dengan semangat kolektif kolegial, KKSS kita kelola dengan baik dan terbuka. Mari kita ikhlas mengurus organisasi paguyuban ini,” tutur Muchlis.

Sebelumnya, semua Wakil Ketua Umum, — kecuali Charles Honoris yang berhalangan,  memaparkan segenap program sekaligus rincian anggarannya. Sejumlah program saling beririsan sehingga Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Frederik Batong akan menyinkronkan program dan tata kelola organisasi.

“Percuma KKSS besar apabila perangkat organisasinya tidak tertib. Nah semua ini kita akan sinkronkan,” kata Frederik.

- Advertisement -

Bendahara Umum KKSS Sri Asri Wulandari mencatat dibutuhkan dana sekitar Rp 50 miliar untuk menjalankan semua program kerja KKSS selama lima tahun ke depan. “Kalau periode sebelumnya KKSS menghabiskan dana Rp 12 miliar, di kepengurusan sekarang butuh Rp 50 miliar,” kata Sri.

Terkait  itu, Sri akan menggali sumber dana selain dari internal organisasi juga mencari dari sumber-sumber lain dengan berbagai kiat seperti menjalin kemitraan hingga fundraising.

Namun sejumlah bidang seperti Departemen Pengembangan Usaha dan Saudagar Bugis Makassar, menjalankan programnya justru bisa mendatangkan sumber pendapatan buat organisasi.

“Kalau selama ini dana kegiatan KKSS sepenuhnya diperoleh dari edaran proposal, sekarang kita balik, Pengembangan Usaha justru akan mendatangkan profit,” kata Jaenal Mappe, Ketua Departemen Pengembangan Usaha dan Ekonomi Kreatif.

Ketua Dewan Pakar KKSS Jafar Hafsah, menyarankan agar program KKSS tidak saja menjadi domain BPP KKSS melainkan juga menurun ke KKSS di wilayah. “Misalnya induk koperasi berada  di Pusat sebaliknya koperasi primer dan sekunder di daerah,” jelas Jafar. [Lip]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here