Benarkah Orang Sulawesi Selatan Sulit Bersatu dan Bersinergi di Kampung Halamannya?

0
938
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

SERING saya dengarkan pembicaraan ini.

Kemudian hal itu menjadi renungan mencari pembuktian dari kata-kata itu.

Pertanyaannya, apakah sulit menyatu karena pengaruh unsur budaya. Lalu bagaimana dengan orang Sulawesi Selatan/passompe yang berdiam di daerah lain.

Sulit bersatu dalam hubungan tata niaga atau kehidupan sosial lainnya.

- Advertisement -

Suku bangsa Sulsel yaitu Bugis, Makassar, Mandar (Sulbar) dan Toraja memiliki etos kerja dan spirit kompetisi yang tinggi untuk mencapai suatu derajat kemuliaan dalam kehidupannya.

Sesungguhnya disebutkan dalam lontara ada 4 hal pesan pesan budaya kebersamaan/kesatuan dalam etnis Bugis menyebutnya Yammanengi, Yassiseddingi, Yassipetangari dan Yassitudang sipulungi.

Etnis Makassar dengan Mabbulo sibatang, Maccera sitongka tongka, Si Passiriki na si Paccei dan Si Kamaseang.

Kemudian etnis Mandar membudayakan kebersamaan dan kesetiakawanan itu dengan Si Rondo Rondoi na Sibali Parri.

Lalu etnis Toraja dengan keteguhan dalam prinsip, Mesa Kada Niputuo, Pantang Kada Nipomate.

Menyebut empat etnis ini, sejarahnya terikat dalam wilayah geografis hubungan kultural yang tidak akan terpisah karena alasan georafis politik, etnis Mandar berada di wilayah pemekaran Provinsi Sulawesi Barat.

Dengan membaca dan memahami makna dari pesan-pesan dalam lontara, maka Sulsel yang sulit bersatu, hanya bersifat temporer karena alasan politik dan ekonomi, tidak permanen.

Warga Sulsel di Perantauan

BUKTI sejarah bahwa suku bangsa dari 4 etnis itu dari abad ke 17 ada yang menjadi raja dipertuan muda/penguasa di daerah rantaunya di Semenanjung Melayu, Riau, Siak, Aceh, Mempawa dan Sambas.

Hal itu bisa terjadi karena ada hubungan/ interaksi kejasama yang saling memberi kemanfaatan. Demikian terjadi di kerajaan lain seperti di Kutai Kalimantan, Banten, Jawa, Sumbawa, Buton dan Ternate.

Sampai di era kini, paguyuban kekerabatan KKSS yang telah mendunia berada di kota-kota besar pusat pertumbuhan sangat membanggakan dan menciptakan kehidupan yang harmonis dan membangun di daerah perantauannya.

Hidup hingga akhir hayat.

Beranda Inspirasi Ciliwung 10 September 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here