Gubernur Anies Baswedan: Masjid At Tabayyun Harus Dikelola Secara Modern

0
591
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) tengah membetulkan maskernya di tengah jemaah seusai meletakkan batu pertama pembangunan masjid At Tabayyun, Meruya, Jakarta Barat, Jumat 27 Agustus 2021.

PINISI.co.id- Setelah tiga dekade menunggu, akhirya warga Perumahan Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, memiliki rumah ibadah sendiri yang diberi nama masjid At Tabayyun.

Kepastian itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Jumat (27/8/2021). Tepat pukul 11.15 WIB Anies tiba di masjid At Tabayyun dan disambut para jamaah dan ulama. Anies meletakkan batu pertama sebelum shalat Jumat dalam tenda At Tabayyun.

Anies mengakui beberapa gesekan di masyarakat terjadi lantaran permasalahan volume pengeras suara dari masjid. Karena itu, ia meminta pengelolaan masjid dilakukan dengan baik mulai pengelolaan parkir hingga penggunaan air dan sebagainya.

Diingatkan Anies bahwa letak masjid At Tabayyun berada di tengah komplek, dengan latar belakang agama dan sosial masyarakat yang berbeda. “Tunjukkan tempat ini pengelolaannya terutama parkir dan sound system yang modern sehingga lingkungannya merasakan ketenangan keteduhan dengan hadirnya masjid ini,” kata Anies.

Anies berpesan, jika masjid sudah terbangun pengelola mesti memperhatikan penyetelan volume pengeras suara. “pengelolaan speaker dikelola dengan benar dan baik, kenapa? Karena kita prihatin sekali banyak tempat kalau ditanya harga rumah, kenapa harga rumahnya turun? Karena sebelah masjid,” tuturnya.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid At Tabayyun, Marah Sakti Siregar, menyatakan warga Muslim yang jumlahnya hanya 10 persen  di komplek, bakal mempunyai masjid meski melalui jalan berliku. “Alhamdulillah, kita akhirnya punya masjid lewat prosedur yang lama dan panjang. Diperkirakan selama tujuh bulan ke depan, pembangunan rampung dan tahun depan kita akan melaksanakan ramadhan di sini. Jadi kita tidak shalat di tenda At Tabayyun lagi,” ujar mantan wartawan majalah Tempo itu.  

Prosesi acara berlangsung dengan protokol kesehatan dan jamaah dibatasi hanya 40 orang.

Acara ini selain dihelat secara luring juga daring. Secara daring (Zoom) diikuti oleh Ketua Umum MUI Pusat KH. Miftachul Akhyar yang tengah berada di Surabaya.

Ketua Dewan Pengarah Masjid At Tabayyun Ilham Bintang, menguraikan perjuangan mendirikan masjid mulai dari proses perijinan yang diduga terlama di Indonesia,  proses hukum hingga pengumpulan donasi dari sejumlah pihak. “”Ijin baru keluar di jaman walikota Jakarta Barat sekarang Pak Uus Kuswanto,” jelas Ilham yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat ini.  

Masjid At Tabayyun dibangun di lahan sosial seluas 1.078 meter persegi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan konsep di tengah taman hijau seluas tapak bangunan sekitar 400 meter persegi dan luas bangunan 750 meter persegi terdiri dari dua lantai. Pembangunan ini direncanakan menghabiskan dana sekitar Rp10 miliar. (Syamsul Bahri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here