Gau Maraja La Patau Mattana Tikka Perwujudan Perhelatan Kultural dalam Kehidupan Kebangsaan

0
302
- Advertisement -

Catatan Andi Wahida Tn Guru Sulaiman

Gau/ perhelatan Maraja/ akbar Lapatau Matanna Tikka yang baru saja digelar di Kabupaten Soppeng merupakan suatu prakarsa inovasi dalam kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jauh sebelum itu di era kerajaan sudah muncul kesadaran diantara kerajaan untuk saling bekerja sama dan melindungi seperti dalam permufakatan Ulu Kannaiya antara raja Gowa ke 6 dengan raja Bone, La Ullo Bolie Matinroe ri Tennung, 1556- 1589.

Lalu permufakatan dengan Tellumpoccoe, 1582 tiga raja Bone, Soppeng dan Wajo La Mungkace To Uddamang mendeklarasikan permufakatan itu dalam batas wilayah kerajaan.

Selanjutnya dibentuk politik lewat perkawinan yaitu Tellu Boccoe oleh 3 Raja yaitu Bone, Gowa, Luwu.

- Advertisement -

Pemufakatan-pemufakatan itu penting untuk kelangsungan tatanan politik kedepan sebagai langkah meraih keberhasilan perpolitikan dimasa mendatang.

Gau Maraja La Patau Matannatikka yang pada saat acara menyelenggarakan Tudang Sipulung di akhir acara adalah sebuah terobosan dan langkah pasti mewujudkan suatu tatanan politik, adat dan budaya yang beradat.

Diharapkan kedepan menjadi terobosan baru tidak sekedar ajang berkumpul tetapi ajang berprestasi saling melengkapi dalam Sipatuo, Sipatokkong, Sirui dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Inilah spirit yang penting kita maknai dalan Gau Maraja ini.

Gau Maraja La Patau Matannatikka adalah peringatan yang kedua mengenang YM La Patau Matannatikka Walinonoe to Tenri Bali Malae Sanrang MatinroE ri Nagauleng Arung Pone ke 16 tahun 1696 – 1714 /Mangkau Bone / Raja Bone, Datu Soppeng Ranreng Tuwa Wajo yang diselenggarakan dengan perhelatan akbar dengan berbagai macam antraksi budaya, pameran pusaka dan pembicara dari luar negeri seperti Amerika, Malaysia, Jepang, Australia dan dihadiri segenap jajaran Pemda Soppeng, tamu dari berbagai penjuru Malaysia, Jepang, Amerika, Australia, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Sumatera dan beberapa Raja seperti YM Raja Goa Sombayya Raja Gowa XXXVIII (38) Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang, YM Raja Soppeng / Datu Soppeng Andi Tantu Datu Ghalib. dan dari Malaka YM Datuk R.A. Huzaifah.

Sebelum di Soppeng diselenggarakan di Bone untuk pertama kalinya dibawah YM Andi Bau Imran Mappanyukki juga sukses dan patut diapresiasi sebagai pelopor acara dengan tujuan sama dengan tema berbeda, yang bermula pada pemugaran makam YM La Temmasonge Sultan Abdul Razak Jalaluddin Arung Pone / Mangkau Bone ke 22 Tahun 1749 – 1775 ( Raja Bone ).

Selanjutnya YM H. Andi Kaswadi Datu Razak, SE, dan Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Soppeng yang juga adalah Ketua Panitia, Kepala Dinas Pariwisata Soppeng dan OPD terkait serta Datu Soppeng, Andi Tantu Datu Ghalib.

Dari Pihak Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (Perwira LPMT), Ketua Umum YM Muhammad Sapri Andi Pamulu, PhD, Sekum YM Andi Dahrul dan rombongan antara lain YM Andi Akhmar, YM Andi Ahmad Saransi, YM Andi Makkaraka, YM Andi Oddang, YM Andi Baso Gupta Chandra, dan YM Asri Jaya, Guru Besar Geologi Unhas . Sedangkan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XIX Sulselra diwakili ibu YM Ani, KTU dan PPK.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Perwira untuk kedua kalinya kelanjutan dari acara di Bone YM Andi Sapri Pamulu Phd, para panitia yang kerjasama dengan Pemda Soppeng dibawah Bupati Soppeng YM H. Andi Kaswadi Datu Razak, SE acara perhelatan akbar dari tanggal 15 – 18 Juli 2023, terselenggara dengan baik, yang memang menerapkan sistem Sulapa Eppa dalam memimpin pemerintahannya diSoppeng menjadikan Soppeng tempat yang nyaman dengan perkembangan signifikan menjadi salah satu Kabupaten yang diperhitungkan di Sulawesi Selatan.

Di tangan dingin YM H. Andi Kaswadi Datu Razak, SE. yang menerapkan cara2 kepemimpinan Sulapa Eppa yaitu Hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan makhluk lainnya, hubungan manusia dengan alam semesta dan menyandingkan agama dan adat budaya yang beradat menghasilkan terobosan baru diera milenial.

Menerapkan kearifan lokal sebagaimana sambutannya dalam penutupan acara mencerminkan bahwa kepemimpinan dengan bersumber pada leluhur seperti malempu ( lurus dan benar ), mawarani ( berani), sangat berdaya guna ditengah hantaman globalis, kapitalisme yang menghasilkan pemerintahan korup yang melanda berbagai daerah di Indonesia.

Saya yang datang tanggal 17 malam dan menginap di Salassae Soppeng rumah YM Datu Soppeng Datu Wana Sitti Zaenab yang menghadap langsung pada Pusat Kota Soppeng membawah aura positif dengan suasana yang asri dengan suara kalelawar yang khas. Salassae masih terpelihara oleh YM Ananda Andi Werahma Tenri Wawa, SE ( Bau Emma ), Hj. Andi Ulfa Tenri Angke, SE ( Bau Angke), Andi Pabeangi, SE ( Bau Angi ), Andi Nurfaizah, ST.

Pada penutupan acara di Sao Mario di Batu – batu Mario Riawa yang dibangun YM Prof. Dr. Andi Mustari Pide yg sekarang dilanjutkan anak beliau YM Prof DR Suryaman Mustari Pide, SH, MH membawa kesan mendalam bahwa sudah saatnya mengembalikan marwah adat budaya yang telah tergerus zaman sehingga nilai – nilai bangsa semakin tipis dan praktis manusia cenderung memakai segala cara untuk menguasai dan dikuasai sehingga lupa akan jati diri dan jati diri bangsa sehingga timbul penyakit WAHN dimana uang yang berkuasa, sehingga tidak heran banyak oknum pejabat yang korup karena takut anak turunannya miskin.

Gau Maraja La Patau Matannatikka dapat menjadi contoh bahwa adat dan budaya adalah perekat dan benteng antar suku / bangsa di Nusantara yang mengandung nilai – nilai sehingga bangsa tidak mudah diadu domba dan persatuan semakin kokoh.

Pidato-pidato pada penutupan sangat menyentuh untuk terus mengukuhkan pentingnya persatuan.

Sebagai orang yang turut hadir tentu menyampaikan terima kasih yang setinggi tingginya kepada Pemda TK II Soppeng H. Andi Kaswadi Datu Razak, SE dan jajaran serta Para Panitia dan masyarakat yang terlibat didalam terselenggaranya perhelatan ini.

Dan suatu kesyukuran karena ikut ke Desa Tosora Kec Majauleng Kab Wajo ketanah kelahiran/ kemakam YM As Sayyid Jamaladdin al Akbar al Huseini untuk memperingati akhir dan Awal tahun Hijriah yang bertepatan pada hari penutupan tanggal 18 Juli 2024 sehingga setelah acara YM Mustofa Kamal bersama Wakil Pemda YM Sulfa mendampingi YM Datuk R.A. Huzaifah untuk ziarah makam leluhur. Dan YM Datuk R.A. Huzaifah juga turunan dari YM Grand Syekh As Sayyid Jamaluddin al Akbar al Huseini.

Momen acara ini juga dihadiri oleh YM Prof Andi Ima Kesuma, YM Andi Musyafar Syah, YM Andi Arsiah, YM Andi Danda, YM Ust Andi Bakhtiar Daeng Pagau dan sempat bercengkrama. Juga bertemu sanak keluarga YM Ananda Andi Emiria Hajar Wahyuni, SE, YM Isteri Prof Dr Andi Amier Sjariffudin, SH Kelg, YM Andi Indar Arung Lamatti. YM Andi Nur Ani kelg Nuruddin Arung Uju’kkalakkang dan YM Gus Darma Kediri, YM Mustofa Kamal Kelg Arung Wage Putra AG KH Drs. Muhammad Sagena, MA di Hotel Grand Saota. Terima kasih atas ilmunya dan pengalaman spritualnya, In Sya Allah berkah untuk Kita semua. Aamiin.

Semoga para peserta pulang membawah hikmah dan pengalaman yang berkesan sehingga selalu bercermin pada kearifan lokal dan leluhur untuk bersama sama bersatu padu mengisi kemerdekaan yang berdaulat guna membawah masyarakat adil dan makmur.

Salama Tapada Salama Sumpulolo Malebbikeng.

Wajo, 19 Juli 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here