Donasi Korban Bencana di Sulbar dan Kalsel Terus Mengalir, Ketum KKSS Muchlis Patahna: Semua Wilayah Harus Bergerak

0
559
Posko KKSS Peduli untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat telah berdiri di di KPU Mamuju. Pengurus membagikan sembako kepada warga KKSS korban gempa.

PINISI.co.id- Di tengah pandemi Covid-19 yang masih sulit dikendalikan, bencana alam susul menyusul sebagaimana gempa bumi di Sulawesi Barat, Kamis (13/1/21) dan banjir hebat di Kalimantan Selatan, Selasa (12/1/21). Tak sedikit warga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) ikut menjadi korban bersama warga lainnya.

Menyikapi musibah itu, Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS dengan sigap mengambil langkah cepat dan menjalin komunikasi dengan Pengurus Wilayah KKSS Sulbar dan Kalsel untuk penanganan korban.

Dalam rapat Zoom BPP KKSS bidang Sosial dan Tanggap Bencana, Sabtu malam (16/1/21) dirumuskan perihal penanganan bencana dan transparansi dalam pengelolaan anggaran yang dipungut dari warga masyarakat.

Rapat virtual yang dipimpin Sekjen KKSS Abdul Karim sepenuhnya memercayakan pengurus KKSS Sulbar dan Kalsel untuk menyalurkan donasi yang pada Minggu (17/1/21) sudah terkumpul Rp 100 juta.

“BPP memberi kewenangan dalam menyalurkan donasi kepada warga yang membutuhkan,” kata Karim..

Karena tu Bendahara Umum KKSS Sri Asri Wulandari meminta data warga berikut posko dan no rekening terkait kebutuhan yang diperlukan KKSS Sulbar dan Kalsel. 

“Penggalangan dana bisa lewat BPP, BPD dan selalu dikoordinasikan dengan BPP,” kata Sri Wulandari.  

Sekretaris KKSS Sulbar Bachtiar melaporkan bahwa jumlah warga KKSS di Mamuju sebesar 50 persen dari total penduduknya sekitar 300.000 lebih.

“Banyak bantuan tidak sampai ke Mamuju karena dijarah di tengah perjalanan. Sebagian listrik masih padam, toko-toko banyak yang tutup. Kalaupun ada yang buka harga kebutuhan pokok bisa tiga kali lipat,” kata Bachtiar yang menambahkan bahwa yang paling dibutuhkan saat ini adalah beras.

Sebaliknya Ketua BPW KKSS Kalsel Achmad Alim Bachri merinci musibah banjir yang melanda seluruh wilayah Kalsel.  “Alhamdulillah, BPW dan BPD sudah bergerak. IKAMI juga telah menyalurkan sembako kepada korban banjir warga KKSS utamanya di Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut dan Kota Banjarmasin. Namun, sebagian warga KKSS belum bisa dihubungi karena tak ada aliran listrik dan gangguan sinyal,” ujar Bachri.

Menurut Bachri, semua warga KKSS yang terdampak banjir di Hulu Sungai Tengah dan Kota Banjar Baru telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“KKSS Kalsel juga bekerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat untuk perbantuan tenaga medis,” tambahnya.

Wakil Ketua Departemen Sosial dan Tanggap Bencana Hasnah Cuppa yang terus memantau kondisi terkini di kedua lokasi bencana itu menekankan perlunya kepastian bantuan agar tepat sasaran.

Terkait hal itu, Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna meyakinkan bahwa sesenpun anggaran warga akan dipertanggungjawabkan kepada donatur. Pengalaman menangani bencana tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang jumlahnya miliaran rupiah diaudit oleh akuntan publik demi menjaga kepercayaan masyarakat kepada KKSS.

“Kita mendorong KKSS di seluruh wilayah agar bergerak untuk ikut membantu warga yang tertimpa musibah,” harap Muchlis.

Sampai Minggu dini hari (17/1/21) korban jiwa gempa bumi di Sulbar 52 orang, dengan rincian di Mamuju 47 dan Majene 9 orang. (Akmal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here