Work From Home Bukan Kendala di Kesyahbandaran Tanjung Priok

0
439

PINISI.co.id- Kepala Kantor Syahbandar Pelabuhan Kelas 1 Utama Tanjung Priok, Jakarta, Andi Hartono mengatakan tidak membedakan pelayanan meski pemerintah masih menerapkan ‘Work From Home’ (WFH) juga penerapan PPKM.

Menurut Andi KSU tetap memberi kebijakan pada anggotanya untuk bisa melakukan tugas pelayanan semaksimal mungkin di wilayah pelabuhan meskipun masih ada sebagian pegawainya yang WFH.

“Itu bukan kendala. Pimpinan tidak pernah menginstruksikan jika pegawainya kurang di kantor maka pelayanan terbatas?Oh tidak, kita full time, pelayanan tetap berjalan walau perberlakuan WFH” kata Andi, ditemui insan pers di KSU Tanjung Priok, Rabu 1 Desember 2021.

Tentu dengan mengemban tanggung jawab sebagi Kepala Kesyahbandaran, Andi perlu melaksanakan program-program apa saja yang sudah di intruksikan oleh Menhub.

Ia mengatakan tetap melanjutkan program dan perlu menguatkan program lain guna peningkatan pelayanan jasa di pelabuhan Tanjung Priok ini.

“Saya tetap meneruskan program sebelumnya dan ada program penguatan lain yang kita harus tingkatkan pelayanannya yaitu pada pengguna jasa,” tutur Andi Hartono.

Lantas, beberapa langkah yang diterapkan dalam peningkatan pelayanan dimaksud adalah sinergitas pegawai dengan stakeholder. Stakeholder diantaranya pihak yang berkepentingan dan para mitra, seperti pihak kepolisian dan beberapa lainnya.

“Karena ada dua PT di sini maka kita harus bersinergi, saling mendukung, karena kegiatannya utamanya itu bagaimana pelayanan yang ada di Tanjung Priok itu berjalan dengan lancar,” sebutnya. “Perintah pimpinan jelas, tidak boleh ada kegiatan yang terhambat di masa pandemi.”

Penguatan IT tahun 2022

Tahun 2021 sebentar lagi akan berakhir. Terhadap hal ini, Andi Hartono menekankan pada tahun 2022 mendatang, Kesyahbandaran Utama Kelas 1 Tanjung Priok perlu penguatan IT. Sebab, pelayanan dalam satu aplikasi lebih membantu dan memudahkan.

“Terasa sekali jika pandemi ini sangat berguna pelayanan tidak tatap muka, yang dapat dilakukan secara Daring ( Online ) Di lantai bawah (ruangan) ada pelayanan secara online, buku pelaut contohnya, dan ada program ‘2 in 1’. Setiap Jumat kita kerja sama dengan kantor imigrasi, dimana mereka bisa dapat pasport,” bebernya.

“Tentu kita menjadi semakin baik dengan transparansi, akuntabel dan lebih baik dalam bisa menjaga integritas.”

Target tahun 2022 mendatang, Andi menekankan aplikasi Single TID semakin disempurnakan. Agar menghindari penumpukan truk yang membuat macet saat keluar masuk terminal petikemas.

“Dengan Single TID itu akan diketahui truk jalannya kapan, dan itu jadi jelas. Terus identitas truk dan pengemudi juga terbaca,” jelas Andi. “Prinsipnya seperti Gojeklah, akan memudahkan, namun memang pengusaha truk belum semua mendaftarkan di sistem yang sudah dibangun oleh Pelindo saat ini. (Syam)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here