Tugu Keris, Jantung Kota Jambi

0
713
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

ADA apa di kota itu?

Laik di awak, lawa di urang…

Kata-kata itu tertulis di sebuah gerobak sate padang milik Uda Udin di sudut perempatan Tugu Keris pusat perkantoran Pemerintah Daerah Provinsi dan Kotamadya Jambi.

Di hari Sabtu dan Minggu ada keramaian pasar malam dan bazar di daerah jantung kota itu.

- Advertisement -

Kota yang tidak seberapa luas itu berada di pusar pertengahan Sumatera yang dalam 30 tahun terakhir begitu pesat pekembangan kemajuannya yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi/destinadi lokal karena pesona alamnya yang berbukit dan dialiri sungai Batanghari sebagai arus lalulintas kehidupan transportasi perekonomian rakyat.

Selain dengan warisan peradaban kehidupan warganya yang dari beragam suku bangsa khususnya Melayu yang ramah menyambut tamu tamu yang datang ke Jambi dan daerah sekitarnya.

Peradabannya tercermin dengan kehidupan adat istiadat, keramahan warga, kehidupan keagamaan, kesenian, karya batik khas dan kuliner serta aneka makanannya.

Berwisata Minggu Pagi

BEREMPAT dengan isteri, Siti Nurlaila anak, dan cucu Uwais Lazuardi Haidar yang baru berusia 3 bulan, kami ke Tugu Keris.

Empat ruas jalan yang mendukung tugu itu cukup ramai dengan pengunjung sepanjang satu kilometer. Beraneka jajanan makanan, permainan anak-anak, perabotan rumah tangga digelar.

Kami memilih menu sate padang di grobak itu, sebagai pilihan apresiasi dengan kata-kata bijak Urang Minang seperti teks di grobak tersebut
“Laik di awak, lawa di urang.”

Untuk memberi kesenangan kepada tamu pelanggangnya. Ini sebuah ungkapan kebijakan/kearifan tetua leluhur kita yang perlu dibudayakan dalam kehidupan bermasyarakat yang saling menghormati dengan keberagamannya, Dimana Bumi Dipijak Di Situ Langit Dijunjung.

Dalam skala yang lebih luas dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa ini memiliki warisan kearifan yang perlu dibudayakan/diaktualisasikan bukan hanya jadi arsip warisan dan kutipan pidato dan makalah seminar.

Bagaimana mewujudkannya, undang pakarnyo untuk duduk basamo memperbincangkannyo.

Jambi, 4 Desember 2022.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here