Tokoh Olahraga Nasional dan PSM, Andi Darussalam Tutup Usia Sebelum Rayakan Ulang Tahunnya

0
982
- Advertisement -

PINISI.co.id- Tokoh olahraga nasional Andi Darussalam Tabusalla telah menutup usia, Senin malam (16/8/21) di Makassar, sembilan hari sebelum almarhum merayakan hari ulang tahunnya yang ke-70.

Beberapa tahun belakangan ini, pria berbadan subur kelahiran Surabaya, 25 Agustus 1950 ini, kerap ke Singapura untuk perawatan cuci darah, hingga ia transplantasi ginjal di mana anaknya sebagai pendonor pada 2017. Sejak itu Andi Darussalam lebih bugar dan aktif kembali di dunia olahraga.

Menurut Abriadi Muhara, Staf Khusus Andi Darussalam kepada PINISI.co.id kondisi almarhum sudah kritis sejak dua minggu lalu sehingga tidak sadarkan diri hingga ia berpulang pada Senin kemarin. “Almarhum baru sembuh dari Covid dan belakangan jatuh sakit.  Almarhum sampai tiga kali ganti rumah sakit dan terakhir dirawat RS Wahidin hingga menutup mata,” ujar Abriadi sedih.

Like father like son, seperti ayahnya Andi Tabusalla yang lebih dulu meninggal pada 24 Septemebr 2020 di Manila, ayah-anak ini dikenal pecinta sepakbola. Ayahnya, yang merupakan Dewan Pertimbangan KKSS sering menjamu PSM saat pasukan juku eja itu ke Jakarta berlaga.

Andi Darussalam sendiri adalah kolega LaNyalla Mattalitti, tokoh olahraga dari Jawa Timur, Ketua DPD RI dan Dewan Kehormatan KKSS.

- Advertisement -

Almarhum dikenal tokoh sepak bola nasional dan cukup lama menjadi manager PSM Makassar. Kiprah Andi dalam mengelola kompetisi sepak bola pada awal tahun  2000-an. Dia juga merupakan pengamat sepak bola untuk program-program RCTI Sport pada dasawarsa 1990-an. Di luar dunia olahraga, Andi juga pernah dipercaya mengelola perusahaan milik Bob Hasan dan keluarga besar Aburizal Bakrie.

Andi mengawali kariernya di olahraga sejak 1970 saat terpilih menjadi Wakil Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia Jakarta Raya. Oleh ketelatenannya, Percasi melahirkan pecatur andal di Indonesia seperti GM Utut Adianto dan Edhi Handoko. Kecintaannya terhadap dunia olahraga yang membawanya ke dunia sepak bola. Andi pernah menjabat sebagai pembantu umum saat klub Makassar Utama milik Jusuf Kalla muncul. Dia juga menjadi penghubung Makassar Utama dengan Liga Sepak Bola Utama (Galatama). Setelah itu, dia melebarkan sayapnya dengan memberikan kontribusi di Tim Nasional Sepak Bola Indonesia sebagai manajer.

Andi mengawal Timnas Indonesia tampil di Piala Kemerdekaan 1988 dan putaran final Piala Asia di Tiongkok pada tahun 1990. Selain itu, dia pernah diberi tanggung jawab memimpin Timnas menghadapi putaran final Piala Asia di Jakarta pada tahun 2007 serta Piala AFF 2010. Pada tahun 2008, Ia terpilih menjadi Ketua Badan Liga Indonesia. Sosoknya yang terbilang senior di dunia sepak bola Indonesia membuat Andi menjadi penengah atas kisruh dualisme antara PSSI dan KPSI pada tahun 2013 lalu.

Andi juga sempat menjabat sebagai Ketua KONI Sulawesi Selatan pada tahun 2013 sampai dengan 2017. Selain sepak bola, dia pernah dipercaya menjadi pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) dan Persatuan Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here