Sunda Kelapa, Ibu Bumi/ Mother of Jakarta

0
725

Kolom Fiam Mustamin

IBU Kota Negara Republik Indonesia adalah Jakarta.

Diduga penetapan nama ibukota Jakarta itu bersamaan dengan deklarasi Proklamasi Kemerdekaan Bangsa 17 Agustus 1945.

Muncul kemudian kehendak publik yang mengusulkan Sunda Kelapa menjadi Ibu Bumi Jakarta.

Apa yang melatarbelakangi gagasan itu ?

Gagasan ini dikemukakan oleh Daeng Mansur Amin, Pemimpin Penggerakan Komunitas Sunda Kelapa Heritage /SKH pada perayaan ulang tahunnya yang ke sepuluh tanggal 20 November 2021 di Museum Bahari Sunda Kelapa.

Komunitas SKH ini selama 10 tahun aktif melakukan serangkaian kegiatan Budaya dan Sosial khususnya yang terkait dengan sejarah peradaban bangsa dan eksistesi keberadaan Sunda Kelapa sebagai bandar/ pelabuhan yang pernah disinggahi oleh berbagai suku bangsa asing dari benua Eropa seperti dari Pertugis, Inggeris, Belanda dan dari China dan India benua Asia di sekitaran abad ke 16.

Dengan referensi itu dapat dipahami bahwa kita memiliki Ibu Bumi Sunda Kelapa selain ibukota negara Jakarta yang sebelumnya bernama Batavia di jaman penaklukkan VOC dan bandar Sunda Kelapa di masa kerajaan Nusantara.

Ibu Bumi ini diyakini oleh sebagian masyarakat dari pemangku adat khususnya sebagai titik pusat/pertengahan bumi yang disebut Posi Tatana oleh orang Bugis.

Persebaran interaksi perdagangan dan penaklukan/ peperangan itu yang kemudian terciptanya integrasi dan akulturasi peradaban dengan merried blood/ perkawinan campuran yang melahirkan komunitas perkauman/ pemukiman di sekitar bandar Sunda Kelapa.

Dapat dipahami bahwa selain kita memiliki ibukota negara Jakarta, kita juga memiliki Ibu Bumi dengan nama Sunda Kelapa sebagai representasi kesejarahan dan akulturasi peradaban yang ada di wilayah Sunda Kelapa.

Sunda Kelapa Heritage City

KETIKA Dewan Perwakilan Daerah dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah menetapkan Sunda Kelapa sebagaimana aspirasi yang diusulkan oleh Komunitas SKH, lalu apa apa yang akan diprogramkan.

Sekurang kurangnya apa yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat setempat.

Misalnya dengan menghidupkan pasar ikan di pesisir pantai dan membangun restoran sea food di sekitar pasar ikan.

Lalu membuat sebuah cave terapung di lokasi depan Museum Bahari dengan mengeruk kanal dengan kedalaman yang tidak mengering di kala musium kemarau.

Di cave terapung itu menyajikan aneka kuliner dengan penampilan musik live Keroncong Tugu Cafrinho.

Kemudian secara berkala dapat mengadakan festival pertunjukan
Kesenian Betawi dan Pesisir di pelataran Museum Bahari dan pelataran Menara Syahbandar monumen kilometer nol Jakarta.

Kegiatan ini memberi ruang pentas dan nilai perekonomian bagi pengelolanya.

Kehadiran Sunda Kelapa sebagai Mother of Jakarta dapat dirasakan suasana wujud pelestarian kesejarahan dan nilai wisata budayanya.

Beranda Inspirasi Ciliwung 21 November 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here