Puisi Aspar Paturusi, Menjadi Magnet Milenial

0
2048
Aspar Paturusi bersama istrinya, Lasmiwati, di resto Pada Idi', Jakarta Utara.
- Advertisement -

PINISI.co.id. Seniman dan aktor asal Bulukumba, Aspar Paturusi dikenal sebagai penyair yang mampu membawakan sajak-sajaknya dengan baik. juga puisi orang lain. Lewat suara yang berat dan renyah membikin orang terpukau sembari menikmati bait demi bait, puisi yang ia bacakan.

Atas Amanat Telah Terpahat

Demi tanah bunda Padang kembara hijau pengabdianku

atasnya amanat telah terpahat kerna cinta begitu dalam

birunya laut kehidupan yang bergolak dalam dadaku

- Advertisement -

mengetuk setiap nafas bertamu dalam siang dalam malam

Betapa tugas diserahkan tuntutan bunda di atas pundak

Apa lagi yang dipusingkan dalam kesempatan bergolak

Hidup membangun di padang kembara kecintaan

Apa arti hidup kalau nafas hanya berembus

apa arti merdeka kalau hanya kebebasan liar

Apa arti kewajiban kalau hanya bersimpuh dalam kamar

Terimalah kemerdekaan dengan cinta sebagai petaruh

terimalah kemerdekaan dengan kerja kerja yang sepenuh

kerna darah anak bunda tanda hidup dalam abdi

kerna darah anak kini masih memerahi bumi

demi umur dan kesempatan yang menuntut selalu

kerna kemerdekaan adalah pengabdian melulu

Dan cinta begitu damai bersemi dalam hati kekasih

Dan cinta begitu damai bersemi dalam bumi pertiwi

Dan cinta begitu damai bersemi dalam kemerdekaan

Dan cinta begitu damai bersemi dalam kemanusiaan

Dan damailah dalam kewajiban demi kecintaan

Demi tanah bunda padang kembara hijau kelahiranku

Atasnya amanat telah terpahat kerna cinta begitu kukuh

Dari putihnya mutiara adalah air mata kemerdekaan

Jatuh bersimpuh dalam beningnya taman perdamaian

Makassar, 1962

Malik Yasin BS

Demikian Aspar Paturusi membawakan narasi puisi karya sahabatnya Malik Yasin, dengan suara lantang di malam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia (16/8/2020) di Warung Pada Idi’ Kerukunan Masyarakat Bulukumba, Jalan Berdikari/Kenanga IV No 1 Tanjung Priok Jakarta Utara.

Aspar Paturusi, seniman dan aktor gaek asal Sulawesi Selatan ini, masih membuat anak-anak milenial bergidik.  

Usia boleh bertambah tapi semangat dan kecintaan pada seni tetap menggelora. Suaranya tetap lantang, menerjang kalbu, menyampai pesan pada narasi tajamnya.

Aspar malam itu, didampingi sang isteri tercinta Lasmiwati, usai menikmati hidangan makan khas Bugis Makassar, membacakan beberapa puisi. Lalu berjalan menelusur areal Pada Idi’ yang sekaligus menjadi kantor DPP Kerukunan Masyarakat Bulukumba dimana Aspar menjadi Ketua  Penasehat, sekaligus pendiri  pilar ini bersama almarhum Kolonel Abu Bakar dan Jumrana Salikki yang sekarang menjadi Ketua Umum Kerukunan Masyarakat Bulukumba.

Wakil Ketua Umum Kerukunan Masyarakat Bulukumba Jafar, menyambut Aspar meminta testimoni. 

“Saya suka puisi Om Aspar. Oke banget. Sekalipun usianya sudah tua, tapi  masih cocok sama anak milenial,” kata Adid alumni Unair memuji Aspar Paturusi.

Demikian pula Raras alumni IPB bergegas mencari posisi untuk mengambil video Aspar Paturusi. 

Dewan Penasehat BPP KKSS ini masih menjadi magnet termasuk milenial. (PK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here