Oase di Padang Panjang nan Gersang

0
638

Kolom Andi Hasmiati Mapparemma

Ingin sekali rasanya aku memeluk tubuhnya yang sudah mulai kekar, mencium ubun-ubunnya dan menggelitik telapak kakinya ketika membangunkan dari tidurnya, serta menyiapkan sarapan dan pakaiannya. Masih teringat ketika aku terbangun tengah malam, tidak lupa meluangkan waktu untuk menengoknya di kamar sambil memandangi wajahnya yang damai dalam tidur pulasnya. Kuelus rambutnya sambil ucapkan “tuoki malampe sungetta nak, muenre mallongi-longi, muancaji anak yang sholeh, mupitaika deceng”.

Ada rasa rindu menyeruak di dada bercampur rasa bersalah, kebiasaan itu sudah menjelang puluhan hari tidak lagi pernah kulakukan. Kini rasa sepi menyelimuti jiwa, aku pun terkulai layu diantara sisa-sisa tenaga dan kekuatan yang ada akibat raga ini terpapar mahluk yang membuat hampir seluruh manusia di muka bumi diserang ketakutan.

Penciuman, pengecap dan perasa tidak lagi peka digerayangi oleh jasad renik ini. Hari-hari kulalui di kamarku sendirian, hanya suara jangkrik, cicit burung-burung sesekali menemaniku, serta bunga-bunga di halaman belakang yang seolah mengulurkan tangan ke arahku untuk kudekap.

Ketika suara ayam bersahut-sahutan membangunkan setiap hamba dari lelapnya, dari balik pintu kamarku yang terkunci rapat samar-samar kudengar suara suamiku membangunkan anak-anak untuk Sholat. Hati ini menghiba memohon pada-Mu. Ya Allah ya Rabb, beri kesabaran pada mereka untuk dapat menjalani hari-harinya. Mungkin Engkau sedang menguji  kami dengan ketabahan hidup, agar bisa lebih ikhlas dan bersabar dalam menghadapi segala hal, agar lebih mendekatkan diri kepada-Mu serta berserah diri atas setiap perkara hidup kami.
 
Pada setiap desah nafas, kami selalu mendengungkan asma-Mu. Betapa hamba-Mu ini tersadar bahwa Engkaulah yang mengizinkan jasad renik ini memasuki ragaku, dan hanya Engkau pula yang akan mengangkatnya keluar. Hamba yakin ya Rabb, Engkau sudah mengatur semuanya, dan menyayangi keluargaku. Ya Allah ya Rabb, aku ingin selalu hadir bagai oase di padang panjang nan gersang untuk meneduhkan kehidupan keluargaku.
 
Dalam keyakinanku Engkau selalu bersamaku, kugelar sajadah bersujud kepada-Mu. Setiap akhir sholatku, wajah dan tangan ini selalu tengadah dengan nafas tersengal memohon kepada-MU ya Rabbi, mengharap ridho-MU, anugerahkan pada hamba raga yang sehat, Jiwa yang tenang, hati yang lapang, dan pikiran yang jernih. Lancarkan metabolisme dalam tubuhku, keluarkan racun-racun dan angkatlah penyakit dari raga ini ya Allah. Beri kesempatan pada hamba untuk dapat berkumpul kembali dengan keluargaku, saudara-saudaruku, dan teman-temanku. Ya Allah, hamba yakin Engkau tidak akan menguji hamba melebihi batas kemampuannya, dan kuyakin pula semua akan indah pada waktunya.
 
Penulis, Guru di SMP Negeri 1 Watansoppeng

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here