Muchlis Patahna Kukuhkan Lembaga Seni Budaya Sulawesi Selatan, Dipimpin Sulasmiwati, Kiprahnya Ditunggu

0
802
Pose bersama seusai pelantikan pengurus LSB-SS di Jakarta. Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna (tiga dari kiri) diapit Ketua LSBSS Sulasmiwati (empat dari kiri), Sekretaris Aprial Hasfah (dua kiri) dan Sekjen KKSS Abdul Karim serta Wakil Ketua Umum KKSS Jumrana Salikki (empat dari kanan) bersama sejumlah pengurus lainnya.
- Advertisement -

PINISI.co.id-Seniman dan budayawan Sulsel/Menghimpun diri dalam wadah LSBSS/Mereka berkarya/Berdiri kukuh pada petuah dan kearifan leluhur/berkarya demi turut memberikan warna pada seni dan budaya Nusantara/Kita adalah satu dalam Indonesia/Kita berbuat atas dasar sipakatau sipakalebbi/Saling memuliakan di atas nilai kemanusiaan

Kita muliakan martabat seni budaya leluhur/Kita hormati seni budaya bangsa/Kita menjunjung akal budi bangsa/Embusan napas kehidupan kita/adalah roh dari keindahan anugerah Ilahi/

Bismillah/Ayo, kita berkarya.

Sajak yang dibawakan seniman Aspar Paturusi menyemangati pelantikan pengurus Lembaga Seni Budaya Sulawesi Selatan (LSB-SS) masa bakti 2020-2025 di  Pusat Perfilman H Usmar Ismail Jakarta, Kamis (4/2/20).

Ketua Umum BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Muchlis Patahna mengukuhkan pengurus LSB-SS Adapun Ketua LSB-SS Hj Sulasmiwati, Sekretaris Aprial Hasfah dan Bendahara Hj. Hasnawati, sementara Andi Tenri Sau Sapada sebagai ketua Dewan penasehat. Lewat protokol kesehatan, acara pengukuhan dibatasi maksimal 15 orang, sehingga yang lain mengikuti acara  ini secara virtual.

- Advertisement -

Dalam sambutannya Muchlis menegaskan bahwa di organsisasi harus ada kegiatan. Bukan organisasi kalau tidak ada kegiatan.  Atau organisasi papan nama saja.

“Di KKSS saja misalnya, baru-baru ini saya berangkat ke Mamuju didampingi Ibu Hasna Cuppa. Alhamdulillah dua kali ditemui gubernur. Itu pertanda pemerintah mengakui keberadaan kita. KKSS ada manfaatnya buat masyarakat setempat,” ujar Muchlis seraya menambahkan bahwa KKSS selalu hadir ditengah-tengah masyarakat yang tertimpa bencana.

Untuk bencana Mamuju, alhamdulillah KKSS, kata Muchlis,  mengumpulkan dana dari Rp 100.000 hingga sekarang sudah terkumpul hampir 1 milyar. “Ini perlu trust. Kepercayaan. Kalau sudah dipercaya, insya Allah.”

Menurut Muchlis, lembaga seni budaya ini dibutuhkan untuk membangun nilai-nilai budaya Sulsel di rantau. Ada kreasi supaya nilai budaya tampak dan dikenal bagi masyarakat luas.

Muchlis juga mengingatkan agar kepengurusan ini tidak boleh terhambat masalah biaya. Lagi- lagi bangun trust dari kita.

“Silahkan bikin kegiatan yang lebih bermakna dan bermanfaat ke depan. Harus bisa bergerak dan menggerakkan nilai budaya Sulawesi Selatan,” tandas Muchlis.

Ketua LSB-SS Sulasmiwati, mengungkapkan, pada tahapan awal pengurus melakukan konsolidasi organisasi dan kepengurusan, menetapkan pedoman kerja. “Kami juga akan membentuk cabang di setiap BPW KKSS dan BPW yang mengukuhkannya,” kata Lasmi, sapaan akrab Sulasmiwati.

Menurut Lasmi yang dikenal sebagai penari, LSB-SS adalah mitra dan sayap wilayah dalam berkesenian. Karena itu, LSB-SS akan melakukan pelatihan berbagai aliran seni seperti musik toriolo, tarian tradisional, dan penampilan individu atau grup dalam sosialisasi budaya Sulawesi Selatan.  

Pengukuhan LSB-SS ini juga dihadiri Sekjen BPP KKSS Abdul Karim, sekaligus membacakan SK, Wakil Ketua Umum BPP KKSS Koordinator bidang Seni Budaya dan Humas Jumrana  Salikki, Aspar Paturusi dan Tenri Sau Sapada.

Susunan pengurus LSB-SS terdiri dari para seniman dan pegiat seni lintas genre yang sudah teruji dalam sejumlah karya kreatif. Mulai perancang grafis, koreagrafer, sineas, penari, penulis, penata musik, praktisi seni tradisi, hingga dramawan. (PK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here