Membaca Buku 15 Menit Ala William Osler

0
646
- Advertisement -

Kolom Bachtiar Adnan Kusuma

Saya teringat pada 2012 yang lalu di Gedung KONI DKI Jakarta, Tanah Abang, saat Deklarasi Gerakan Infonesia Membaca dan Menulis (GIMM Indonesia), saya tiba-tiba mengingat kembali salah seorang ahli fisika terbesar pada abad moderen. William Osler mengajar di sekolah kedokteran John Hopkins dan menghabiskas hari-harinya dengan memberi kuliah di Mc Gill University.

Nyaris seluruh praktek kedokteran zaman sekarang diangkat dari buku-buku kedokteran yang ditulis Osler. Salah satu sumbangannya yang terkenal untuk ilmu kedokteran adalah hasil penelitiannya tentang bagaimana orang meninggal.

Lalu, apa pelajaran yang menarik dari Osler? Setiap menjelang tidur atau melakukan riset, William selalu menyempatkan diri membaca buku lima belas menit sebelum tidur maupun sebelum riset. Misalnya, Osler setiap memulai riset pada pukul 12 siang, maka pada pukul 11.45 dimanfaatkan membaca buku sebelum melakukan riset. Apa yang menarik dari pelajaran Osler adalah ketaatannya menempatkan waktu membaca sebagai bagian penting dalam hidupnya. Ia sangat disiplin memanfaatkan kebiasaan membaca setiap hari sebelum meneliti atau mengajar di depan kelas.

Nah, saya mempertegas kalau membaca 15 menit setiap hari akan menambah kosa kata 4.500 kata, dalam sebulan akan menguasai 31.500 kata. Artinya, seseorang rutin membaca buku 15 menit selama 12 bulan akan menguasai 1.575.000 kata.

- Advertisement -

Dalam perspektif buku-buku di Indonesia diterbitkan setebal 120 halaman, berarti seseorang telah membaca buku baru selama setahun 20 eksemplar. Dalam sepuluh tahun, dengan membaca 15 menit setiap hari, telah menamatkan 200 judul buku baru telah tuntas terbaca. Membaca 15 menit setiap hari rutin, telah mendidik kita semua menjadi pembaca produktif.

Penulis adalah pembelajar, Pembicara dan Pengolah kata

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here