Ketum KKSS Muchlis Patahna Berbagi Nasi Bungkus pada Korban Banjir di Benhil

0
1030
Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna bersama sejumlah warga yang terdampak banjir di sekitar kantor KKSS di kawasan Benhil, Jakarta.
- Advertisement -

PINISI.co.id- Banjir yang menerjang Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi pada 1-3 Januari 2020 menenggelamkan ribuan rumah, menelan 43 korban jiwa, termasuk seorang warga KKSS asal Bone yang kesetrum listrik. Adapun yang mengungsi sebanyak 31.232 warga.

Banjir masif itu juga mendera sejumlah warga KKSS, termasuk Kantor KKSS di kawasan Benhil Raya, Jakarta Pusat. Letak kantor ini memang berada di sisian Kali Krukut yang meluap jika hujan lebat datang.    

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP-KKSS) Muchlis Patahna bersama Sekjen KKSS Abdul Karim, Wakil Ketua Umum KKSS Jumrana Salikki, Bendahara Umum KKSS Sri Asri Wulandari, Ketua BPD KKSS Jakarta Pusat Anwar Esfa menyambangi kantor KKSS yang tergenang banjir hingga satu meter, pada Jumat malam (3/1/20).

“Syukurlah, air sudah surut, dan sekarang tinggal dibersihkan,” kata Muchlis.

Selain meninjau Kantor KKSS, Muchlis beserta rombongan membagikan 200 porsi nasi bungkus kepada warga sekitar Kantor KKSS. Warga ini pula yang kerap diberikan santunan dan paket Lebaran.

- Advertisement -

Asisten Rumah Tangga Kantor KKSS, Supri mengungkapkan, Kantor KKSS terakhir digenangi banjir pada 2007 lalu. Rumahnya sendiri yang berada di belakang Kantor KKSS terendam parah hingga ia tak bisa menyelamatkan barang-barang elektroniknya. “Banjirnya dadakan dan kita tidak siap,” katanya kepada PINISI.co.id.

Sejumlah warga KKSS tak ayal menjadi korban banjir. Tak jauh dari Kantor KKSS,  rumah mantan Ketua Ikatan Wanita Sulsel Andi Tenri Wely yang terletak di Jalan Danau Towuti juga dirangsek banjir.  

Demikian juga rumah Wakil Ketua Dewan Pembina KKSS Andi Jamaro Dulung diserbu banjir di daerah Kemanggisan Jakarta Barat. Hal yang sama dialami Tajuddin RM, pengurus KKSS 2009-2014,  yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Banjir ki kodong rumahku. Untung lantai dua jadi bisa kita ngungsi di situ,” katanya.

Yang parah rumah Andi Kati yang tenggelam di kawasan Kemanggisan. Ia bersama keluarga tak berdaya menghadapinya. ”Seakrang yang kami butuhkan bantuan logistik,” katanya berharap. [Lip]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here