Ketua Umum PILHI Jusman Pagara: Pembangunan Makassar Harus Bervisi Lingkungan

0
1030
- Advertisement -

PINISI.co.id- Menjelang pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar yang akan digelar pada Desember 2020, ramai diperbincangkan program dan konsep setiap calon bagaimana membangun kotanya. Namun program lingkungan hidup jarang disentuh lantaran tidak seseksi dibanding pembangunan infrasrtuktur.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) Jusman Pagara, yang menaruh kepercayaan kepada pasangan Appi-ARB, perihal konsep pembangunan kota Makassar bervisi lingkungan.

Menurut Pagara, masalah perkotaan pada intinya berkutat pada kehidupan sehari-hari bagaimana mengelola sampah, kebersihan, banjir yang bernaung dalam lingkungan.

“Itu problem akut kota besar seperti Makassar. Kalau aspek ini bisa dibenahi, warga kota akan merasa nyaman dan bahagia tinggal di kotanya,” katanya.

Apalagi, Pagara mengingatkan, bahwa ruang terbuka hijau (RTH) Makassar hanya tersisa 11 persen, sementara yang ideal adalah 30 persen. “Ini karena pembangunan properti sering  mengokupasi ruang, sehingga RTH semakin terdesak ke belakang,” ujarnya.

- Advertisement -

Karena itu, Pagara menaruh harapan —  khususnya ke pundak ARB mampu membenahi problem lingkungan di Makassar mengingat ARB mempunyai pengalaman yang mumpuni dalam menangani permasalahan lingkungan perkotaan di Makassar.

Sekiranya Appi-ARB terpilih, Pagara menyarankan seyogianya pasangan ini membeli lahan kosong untuk dibuatkan taman atau ruang publik sehingga warga bisa memiliki ruang publik yang lebih banyak untuk kota yang hampir berpenduduk 2 juta jiwa ini. “Sehingga Makassar tidak saja dikenal sebagai destinasi wisata akan tetapi juga mempunyai taman dan RTH yang nyaman dan indah,” kata Pagara.

Tak kalah penting adalah, metode penanganan banjir yang selama menjadi langganan banjir jika Makasar diguyur hujan deras. Ahli penanganan banjir termasuk dalam soal pengelolaan sampah rumah tangga ini mengungkapkan, bahwa sampah bisa didaur ulang dan hanya sedikit yang terbuang.

Pagara menjelaskan, jika banjir dan sampah serta penambahan ruang publik bisa tertangani, maka Makassar bakal menjadi kota yang tidak saja apik, tapi juga menjadi destinasi wisata utama di Indonesia. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here