Ketua Dewan Pakar KKSS Dr.Ir.H.M. Jafar Hafsah: Multiplier Effect Bersedekah Tak Kenal Musim dan Waktu

0
736
- Advertisement -

PINISI.co.id- Ketua Dewan Pakar KKSS Dr.Ir.H.M. Jafar Hafsah menguraikan bahwa zakat fitrah dan maal itu sudah jelas takaran dan waktunya. Itu perintah wajib setiap Muslim yang taat, sebagai bukti ungkapan keutuhan iman setiap orang Islam.

Hal itu diungkapkan Jafar Hafsah pada Ramadan BPP KKSS yang digelar lewat Zoom, Jumat malam, 7 Mei 2021.

Menurut Jafar, sedekah dan infak, termasuk wakaf tidak mengenal waktu, musim, dan tidak dibatasi jumahnya.

“Setiap orang boleh malah dianjurkan bersedekah dan berinfak, kemampuan berbagi dalam bentuk sedekah, mendapatkan nilai, ganjaran, balasan, pahala, dalam bentuk multiplier effect,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan, manfaat infak sedekah adalah, iman, bahagia, ketenangan, tolak bala, amal, perlindungan akhirat, kesembuhan dan rezeki meningkat. Apa saja boleh disedehkan ya ilmu, barang dan jasa, semua sedekah itu adalah manfaat, kemaslahatan. Bagaimana dampak berganda dari amal itu, setiap apa yang desedekahkan ada forward lingkages dan backward lingkages dan multiplie effect dari sedekah tersebut.

- Advertisement -

“Jadi amal tersebut dapat pahalanya berantai ke belakang asal dari mana barang yang disedekahkan. Setiap mata rantai dapat pahalanya, begitu pula ke depan, setiap mata rantai ke ujung memperoleh amal. Manfaat diperoleh,” jelasnya.

Begitupula dengan kegunaan barang sedekahan tadi.

“Suatu ketika saya ditelpon oleh teman, dia menyampaikan batal main tenis karena sakit, saya sepontan “bercanda” kamu itu kurang sedekah, makanya sedekah yang cukup, jangan pelit. Besoknya saya dapat telpon kalau dirinya sudah main tenis. Berarti sudah sembuh, karena baru saja teman saya pun melaksanakan saran saya, dan setelah ia bersedekah, dia telepon saya bahwa ia sudah sembuh. Dia WA ke saya diagram 9 manfaat aedekah, luar biasa,” imbuhnya.

Membiasakan diri berbagi sesama, dinilai Jafar, ketika kita merasa memiliki rejeki yang lapang, ketika kita senang, lagi galau, ketaki ada masalah, dalam segala suasana bersedekalah, jadi nafas kita sedekah. “Maka hakikat sedekah adalah memberi manfaat. Bayangkan ketika orang meninggal terputus hubungan duniawi kecuali ilmu yang diamalkan, amal jariah, anak soleh. Ketiganya adakah wujud sedekah. Jadi hakikat sedekah itu adalah kebaikan, kemaslahatan, manfat kepada Allah, kepada Manusia dan lingkungan, sebagai wujud rahmatan lilalamin,” jelas Ketua LPB MUI itu.

Kuliah Ramadan terakhir semalam kembali diisi dialog interaktif dan bertanya melalui room chat, dari beberapa orang Jemaah Zoom.

Sebelum Program Kuliah Ramadan ditutup, Ketua Umum BPP KKSS, Muchlis Patahna menyampaikan ungkapan terima kasih dan memuji materi presentasi Pak Jafar. “Kuliah Pak Jafar sungguh mencerahkan tentang sedekah. Kami sedang menunggu proses legalitas lembaga zakat atas nama BPP KKSS. Setelah lembaga itu berdiri, Bapak dan Ibu jika mau berzakat, bersedekah, atau berwakaf melalui KKSS, kami akan terima dan menyalurkan ke warga kita yang betul-betul memerlukannya. Kita ini sudah perlu meningkat ke tahap aplikasi atau action,” kata Muchlis Patahna.

Acara ditutup oleh Prof. Awaluddin Tjalla sebagai koordinator program Ramadan yang juga salah satu Wakil Ketua Umum BPP KKSS yang membawahi dua Departemen: Cendekiawan dan Kerohanian, setelah pembacaan doa penutup oleh H. M. Jaya Lupa, spesialis pembaca doa BPP KKSS di setiap ujung acara kuliah Ramadan melalui channel Zoom dan YouTube.

(M. Saleh Mude)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here