Keajaiban Tuhan, Rahing yang Bisu Bisa Adzan

0
4549
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

APAPUN bisa terjadi, tidak ada yang mustahil di alam semesta ini bila Allah Subhanahu Wataalah Maha Pencipta berkehendak.

Begitulah yang terjadi pada diri Rahing, seorang bisu marbot/pelayan sebuah masjid. Rahing terlihat berdoa dengan khusuk yang cukup dipahami oleh Guru Sekolah Luar Biasa.

Pada suatu waktu, Rahing, satu satunya laki laki di masjid itu, setelah menyiapkan perlengkapan suara pengajin ibu-ibu tiba waktu sholat dan Rahing diminta azan.

Dengan susah payah Rahing menjelaskan dengan mimik dan gerak tangannya bahwa suaranya tidak bisa keluar, namun ia terus didesak; maka azanlah si Rahing, kami perempuan tidak bisa melakukan azan …

- Advertisement -

Akhirnya Rahing ke hadapan mike dengan mengusap lehernya, mengatur nafas mulai melafalkan kalimahtullah Allahu Akbar…

Mendengar itu jemaah di sekitar masjid bergegas dan dari jarak terdekat ada yang mengenali itu suara Rahing, lalu mereka berlarian dan mendapatkan Rahing yang tidak lagi mampu melafalkan kalimah terakhir ; la ilaha illahlah … dari hidungnya keluar darah menetes ke mulutnya.

Serta merta Rahing dipapah dan dibaringkan, inna lillahi wainna ilaihi rojiun.

Esai Filmis Rere

MENDAPATKAN film pendek itu di grup WA KKSS, saya menyimak karya sinematik ini sebagai sebuah esai dari penulis dan sutradaranya Rere.

Nama pupulernya Rere, ada yang juga menyapanya Riri. Lengkapnya Muhammad Rivai Riza, lahir 2 Oktobet 1970 di Makassar dan lulus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1993.

Karya film tesisnya: Sonata Kampung Bata, 1994 masuk final Young Cinema di Fetival Internasional Tokyo, 1994 dan Piala Perunggu di Festival Internasional Film Pendek Oberhausen Jerman tahun 1994.

Karya filmnya di layar lebar yang termasuk 20 film terlaris sepanjang masa ada tiga yaitu Laskar Pelangi, Ada Apa Dengan Cinta dan Ada Apa Dengan Cinta 2 dengan jutaan penonton.

Jauh sebelum itu, Sjuman Djaya di tahun 1965 menyelesaikan studinya di Institut Sinematografi Moskow Rusia.

Membuat karya film sebagai tesis dengan judul Bayangan, diangkat dari novel Erskin Caldewell Amerika dengan predikat kelulusan Sangat Memuaskan.

Merupakan orang ketujuh yang memperoleh predikat non Rusia, (Apa Siapa Orang Film Indonesia, Direktorat Pembinaan Film dan Rekaman Video)

Obsesi Lahirnya World Film

SEBAGAI bangsa besar yang memiliki peradaban tua/prasejarah serta keragaman budaya dan adatnya, kita boleh bermimpi untuk melahirkan karya yang berkelas dunia /World Film.

Film berkelas dunia terseleksi di Festival Film di Amerika Serikat dengan atribut piala Oscar.

Tema film kategori itu dapat diangkat dari ketokohan dan perjuangan pada eranya, epos La Galigo dengan episode-episode penciptaannya yang bisa dijadikan inspirasi kehidupan masa kini.

Bagaimana mewujukan itu, negara perlu terlibat menjadi fasilitator untuk mengukuhkan jati diri sebagai bangsa yang bermartabat dan berkebudayaan.

Legolego Ciliwung 16 September 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here