Kabar Duka, John Simon, Bek Legendaris PSM dan Timnas, Telah Menutup Mata Pada Usia 80

0
2768
Jhon Simon (berdiri, tiga dari kanan) bersama sekuad PSSI yang melawat ke Jerman pada 1966. di tim ini empat pemain PSM lainnya memperkuat PSSI yaitu Faisal Yusuf, M Basri, Tahir Yusuf dan Sahruna.
- Advertisement -

PINISI.co.id- Salah satu legenda PSM dan Tim Nasional Indonesia John Simon, telah mengembuskan nafas terakhir pada usia 80 di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu malam (6/2/21) karena sakit.

Meski Jhon Simon generasi di belakang Ramang, namun John masih sempat bermain bersama ‘Si Macan Bola’ tersebut pada dekade 60-an. Saat itu PSM sangat sulit ditembus oleh lawan. Apalagi penjaga gawangnya adalah Harry Tjong yang juga merupakan salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki PSM dan Timnas. Kala itu PSM sering menjuarai turnamen nasional.

Sebagai pemain belakang, almarhum bersama Faisal Yusuf, Saharuna, adalah bek yang sangat tangguh membela PSM saat itu. Yang dikenang dari John Simon adalah kemampuannya menghalau bola-bola atas yang menuju ke gawang pasukan Juku Eja.

Pensiun dari PSM, Jhon Simon menjadi polisi dengan pangkat terakhir mayor. Sejawatnya dari PSM M. Basri dan Mannan juga ditawari jadi anggota Polri tapi Basri menolak dan lebih menikmati sebagai pelatih sepak bola. Sebaliknya Jhon Simon dan Mannan menjadi anggota Polri.

Pernah dalam satu lawatan PSSI ke Eropa, PSSI melawan sekuad Feyenoord, salah satu kesebelasan elit Belanda, John Simon menjatuhkan sayap kanan nya, dan wasit langsung menunjuk titik putih. Skor 1-1. Tapi moral PSSI turun sehingga kalah 1-6, seperti dikisahkan dalam buku Ramang Macan Bola, (M. Dahlan Abubakar, 2011).

- Advertisement -

John Simon bersama empat pemain inti PSM lainnya yaitu Faisal Yusul, Sahruna, M. Basri  dan Tahir Yusuf bergabung dengan PSSI pada tahun 1960-an dan beberapa kali melawat ke Eropa. PSSI waktu itu diperkuat oleh pemain kawakan seperti Sutjipto Suntoro, Yudi Hadianto dan Max Timisela, menjadi pasukan yang disegani di Asia.

Pensiun dari polisi, Jhon Simon kerap bertandang ke Suwardi Arland — salah satu legenda PSM, di rumahnya di Jakarta. Mereka berdua saling berbincang-bincang tentang sepak bola seraya bernostalgia perihal kejayaan PSM.

Sepeninggal Suwardi Arland, Jhon Simon tetap melakukan kunjungan kepada keluarga Suwardi, lebih-lebih saat Wasimah Salman Sapo, istri Suwardi Arland hendak digusur pengembang dari permukimannya di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur. [Lip]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here