Erick Thohir Beri Tips agar Jabatan Direksi di BUMN Tetap Aman

0
814
- Advertisement -

PINISI.co.id- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dikenal doyan bongkar pasang atau gonta-ganti posisi direksi di sejumlah perusahaan BUMN.

Tak hanya itu, pergantian posisi bahkan juga kerap terjadi di jajaran komisaris BUMN. Lalu bagaimana untuk menjaga agar jabatan direksi di perusahaan pelat merah tetap aman?

Erick mengungkap salah satu tipsnya. Ia menyampaikan agar para direksi yang tengah menjabat menjaga kinerjanya.

Yakni dengan mengacu pada KPI atau Key Performance Indicators. Salah satu indikator utama KPI adalah menjaga setoran dividen BUMN kepada negara tetap aman. Atau bila perlu ada peningkatan di setiap tahunnya.

“Dividen masih menjadi salah satu indikator kinerja utama bagi perusahaan BUMN. KPI kita salah satunya dividen harus meningkat,” kata Erick dalam sebuah diskusi, Sabtu (27/6/20).

- Advertisement -

Lebih lanjut, bicara soal dividen, Erick mengakui akan terjadi penurunan cukup signifikan untuk setoran dividen BUMN kepada negara pada 2021 mendatang.

Setoran dividen yang merosot tak lain disebabkan karena dampak pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda negeri ini.

“2021 dividen BUMN tergerus banyak, paling banyak 25 persen,” ucap Erick.

Erick menilai setoran BUMN menurun merupakan hal yang wajar, mengingat pandemi Covid-19 mempengaruhi kinerja mayoritas BUMN.

“Situasi BUMN sendiri, suka tidak suka, kondisi BUMN sendiri sama seperti kebanyakan perusahaan swasta. 90 persen terdampak, hanya 10 persen yang berjalan normal,” katanya.

Erick menyebutkan salah satu BUMN yang terkena dampak cukup parah akibat Covid-19, yakni PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI.

Penurunan pada perusahaan moda transportasi itu bahkan mencapai 90 persen. “Contoh Kereta Api Indonesia, jeblok 90 persen,” ucapnya.

Sebelumnya, Erick mengatakan meminta kepada seluruh BUMN untuk tidak terlena dalam melaksanakan indikator kinerja utama atau KPI di tengah wabah Covid-19.

“Keadaan memang sulit karena Covid-19, tapi juga seperti yang saya sampaikan kita tidak boleh terlena pasrah tanpa terus gerak.

Kami di Kementerian BUMN tetap melakukan KPI, seluruh proyek strategis harus dijalankan,” ujar Erick.

Ia menyampaikan karena sejumlah proyek-proyek strategis itu sudah dilakukan pembahasan jauh sebelum Covid-19 mewabah.

“GCG (good corporate governance) fokus kepada bisnis inti yang berkelanjutan agar kita terus sehat apalagi saat ini ada Covid-19, secara korporasi ya terus kita lakukan efisiensi,” kata Erick [Syam/Kompas]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here