Cinta Tulus Egi Dengan Tenri Unga (Poppo) Tak Kesampaian, Bukan Perempuan Pilihan dalam Novel Yudhistira Sukatanya

0
1461
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

APA yang menarik dari cerita novel ini ?

Cerita itu cukup menarik dengan sensasi mistik dan horornya. Dari masa kanak sering mendengarkan cerita ini dari tetua di kampung

Sampai dewasa belum menemukan realitas apa menjadi kepenasaran waktu kecil.

Karena itu, saya segera membaca novel itu dan menemukan jawaban apa yang menjadi kepenasaran saya selama ini.

- Advertisement -

Tidak begitu saja bisa menulis novel yang begitu dikenal dan dipercayai adanya di masyarakat. Ini tentu suatu usaha keras dan ketangguhan dari penulisnya untuk melakukan riset, bagaimana keberadaan poppo itu.

Riset dilakukan ke narasumber dan ke daerah lokasi di mana cerita itu marak dikenal masyarakat.

Bahkan tidak hanya sampai di situ, penulis juga melakukan penelusuran literatur untuk menampilkan latar sosial dan budaya Bugis serta peradaban jauh di masa lampau seblum Islam di tanah Bugis.

Dengan pemahaman dan pengetahuan tersebut cerita dirangkai seperti hidup adanya di daerah komunitas itu.

Cerita dirangkai terstruktur beberapa babakan yang berkesinambungan seperti sebuah skenario/ screen play yang siap dijadikan sebuah karya film.

Cerita ini tidak semata tampil dengan unsur horor dan mistiknya, tapi juga memiliki pesan-pesan edukasi dan kultural di dalamnya.

Seperi Apa Sosok Poppo

POPPO adalah jelmaan makhluk yang menguasai ilmu hitam. Di malam hari, makhluk ini berwujud kepala wanita berambut panjang dan merangas, usus dan isi perutnya terburai terbang dan melompat jauh ketika mencari mangsa yang akan dijadikan korban.

Siang hari Poppo berubah menjadi wanita biasa setelah menyembunyikan untaian ususnya dalam wadah panci tanah di Rakkeang/Loteng atap rumah atau di lumbung benih padi.

Poppo menyandang takdir kutukan secara temurun dari ilmu hitam itu. Makhluk itu mencari korban untuk mengisap darahnya terutama kapada bayi dan orang yang sedang sakit.

Karena itu, di kampung ada beberapa macam benda penangkar yang dipasang orang tua di rumahnya termasuk menanam pohon kelor di pekarangan rumah.

Keteguhan Cinta Egi Dengan Tenri Unga.

Tenri Unga:
Jangan pernah melakukan kesalahan, mencintai keturunan Poppo, pinta Tenri dengan suara memelas sambil berusaha melepaskan telapak tangannya dari genggaman Egi.

Egi :
Aku tidak pernah merasa bersalah, apalagi menyesal mencintaimu, apa pun adamu. Tetaplah bersamaku. Tetap kedalam bening bola mataku, temukan cermin kedamaian cinta di situ. Aku akan selalu berada di sisimu, melindungi dirimu dalam keadaan apa pun.

Aku Bukan Perempuan Pilihan

Luka nan perih jadi elegi
Nyanyian hati bergelimang sepi
Tak ada jalan untuk kembali
Merajut asa setaut mimpi.

Masa silam kini terbenam
Tenggelam jauh di palung hitam
Menghilang jauh pergi menghilang
Menghilang lekang pupus terbuang.

Aku bukan perempuan pilihan
Bukan pula bunga lekat dambaan
Pergilah, pergi menjauh pergi
Tak mungkin kita bersatu hati

Biarlah matahari menyisir hari.
Lorong hitam tak berujung lagi
Lara hati kini sudah tak bertepi
Sakit dan nyeri tak terobati.

Legolego Ciliwung 3 Maret 2024.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here