Butta Toa Kajang, Tanah Leluhur Imam Shamsi Ali

0
944
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

DEAR imam, good morning, saya sedang membaca buku : Menapak Jalan Dakwah Di Bumi Barat.

Bila diberi sub judul buku itu tepat dengan kata : Sang Penyambung Kebhinekaan … menuju kedamaian ukhwah insani rahmatan lil alamin, tulis Lamadi de Lamato.

Dari ejaan nama awal La … saya menduga penulis itu berdarah Bugis atau mengadopsi nama dari Perancis.
Hanya dua suku bangsa yang menyematkan awal nama itu.

Mengapa saya perlu mengetahui itu menurut pemahaman bahwa dua suku bangsa yang dihidayah memiliki warisan genetik kepanritan/kearifan/amaccang dan kewaranian/keberanin karena keyakinan kebenarannya untuk kemaslahatan.

- Advertisement -

Suku bangsa Bugis dan Turki itulah dengan menyebut beberapa contoh yang konon penemuan benua Australia dan Amerika itu, syiar agama dari pengasingan Syech Yusuf di Cylon Srilanka dan Afrika Selatan. Opu bersaudara menjadi Yang Dipertuan Muda di semenanjung kerajaan Melayu, Riau dan Kalimantan.

Karaeng Galesong dan turunan pasukan/laskar Sultan Hasanuddin yang melanjutkan perjuangan peperangan mengusir penjajah di Banten, pulau Jawa, Madura, Ternate dan Sumbawa.

Semula saya menduga penulisnya hanya menghimpun artikel esai Imam, rupanya lebih dari dugaan saya, Penulis menafsir dan memperkayanya dengan
iteratur panduan.

Buku ini begitu dalam tafsirnya untuk 6 hal terpenting dalam kehidupan yang saya nilai memberi pemahanan berwawasan dalam kehidupan berumat.

Uraian itu: Islam dan biografi, Islam dan Amerika, Islam dan Indonesia, Islam dan Yahudi, Islam dan Islamofobia, dan islam dan Moralitas.

Saya baru membaca 7 bagian dari buku 255 halaman itu ; Pengantar penulis, Anak Nakal Solusi Sederhana, Penjara Suci dan Keunggulan Iintelektualitas, Momentum Nersejarah di Ceramah Haji, Melewati Sebuah Tragedi Terbesar dan Profil Penulis.

Tentang Tana Toa, saya menyebutnya Butta Toa dan Butta Rikamaseng/dirahmati.

Sahabat saya Andi Anzas Haruna dari Takalar bermukim di Balikpapan bercerita tentang butta toa artinya tana tua yang dipahami (Umu al Qara) tanah suci tertua di Makkah serta peradabannya purbanya Kajang yang hidup berdampingan dengan alam sekitarnya yang dikisahkan secara filosofis : dua yang menyatu, tiga yang tak terpisahkan ( dua temmasarang, tellu temmalaiseng)

Sahabat saya ini dijadikan anak angkat dari ibu kandung (Boe) Amatoa.

Fotonya diperlihatkan ke saya dan saya begitu terharu memandangnya,
terasa sosok boe/ bunda itu begitu dekat.

Beberapa hari kemudian Boe Amatoa berpulang … dan sahabatku menangis saya pun demikian …

Boe berpesan ; gambarnya yang pertama kalinya difoto sebagai pengganti dirinya yang hanya untuk dia sahabatku.

Sahabatku bilang bahwa ia tergerak untuk memperlihatkannya foto Boe itu ke saya … dan saya masih merekam dalam bathin sosok Boe yang berambut hitam pirang, berkulit putih bersih.

Dalam Pilpres 2014 foto Joko Widodo dan Muh Jusuf Kalla dalam bingkai dibawah ke Amatoa butta toa Kajang Bulukumba Sulawesi Selatan.

Beranda Inspirasi Ciliwung, 2 Nopember 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here