Banjir Kembali Genangi Ibu Kota dan Sekitarnya, Sebagian Warga KKSS Terdampak

0
683
Sebagian warga di Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur dievakuasi akibat banjir yang melanda kawasan itu. (Foto Tempo.Co).
- Advertisement -

PINISI.co.id- Banjir kembali mengepung DKI Jakarta dan sekitarnya sejak pekan lalu, hingga Jumat kemarin, (19/2/21) air masih belum surut di beberapa titik yang memang dikenal rentan banjir. Tak sedikit warga KKSS terdampak banjir di Ibu Kota, termasuk di Bekasi dan Depok.

Tajuddin RM (60) yang tinggal di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara tampaknya menjadi langganan banjir belakangan ini. “Tapi banjir sekarang tidak separah tahun lalu,” kata Taju, sapaan karib pengurus BPP KKSS periode M. Taha.

Hujan dan curahnya yang deras mengguyur Jakarta membuat ratusan RT terendam air yang meluap dari 13 sungai yang mengaliri ibu kota.

Di Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, rumah Samsuddin Bahar (47) juga terendam air sejak Jumat subuh. Bersama keluarganya, warga asal Sengkang ini untuk sementara mengungsi di lantai dua rumahnya. Syamsuddin yang menetap di Kelurahan Cipinang Melayu, mengatakan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Di Jakarta Timur, banjir menggenangi 25 RW dan 112 RT dengan ketinggian 40-275 cm. Adapun jumlah pengungsi sebanyak 193 KK dengan total 725 jiwa.

- Advertisement -

Hal serupa dialami Fiam Mustamin (68) yang selama seminggu ini sudah dua kali genangan air memasuki rumahnya di bilangan Condet, Jakarta Timur. “Saya semalam tidak tidur, berjaga-jaga jangan sampai air meluap seperti tahun lalu. Yang berat itu membersihkan sisa lumpur,” ucap Wakil Ketua Departemen Seni Budaya BPP KKSS ini, Sabtu (20/2/21).

Sebaliknya di Jakarta Barat terdapat 11 wilayah RW yang dihajar banjir dengan ketinggian permukaan air antara 31 hingga 70 sentimeter.  

Seorang warga KKSS bernama M. Amir (47) yang berdiam di Kalideres sejak Jumat dini hari wilayahnya tergenang banjir yaitu di RW 02, RW 03, dan RW 15 di Kelurahan Tegal Alur. “Air hingga selutut, jadi kita mengungsi dulu di tetangga yang tidak kebanjiran sampai air surut,” katanya.

Akan halnya di daerah Jakarta Utara, yang memang merupalan basis warga KKSS, pada  beberapa kawasannya digenangi banjir seperti di daerah Tugu Selatan, Kecamatan Koja, tepatnya di depan Jakarta Islamic Center. Ketinggian air di lokasi ini mencapai 15-25 sentimeter.

Selain itu, banjir juga terjadi di Penjaringan, dan di Parang Teritis, Ancol dan Jalan Gunung Sahari, depan Mangga Dua Square, Kecamatan Pandemangan. Ketinggian air di lokasi tersebut bervariasi.

Di jantung Ibu Kota sebagian jalannya tak lepas dari genangan air, termasuk depan Kantor BPP KKSS yang berada di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Di belakang kantor KKSS memang melintas Kali Krukut yang saban tahun melimpaskan banjir. “Air cuma selutut di jalan, semoga tidak masuk ke kantor. Tapi hujan tak berhenti, ” kata Akmal, staf kantor KKSS, cemas.

Sementara di Depok Timur, seorang warga KKSS Andi Ikhsan (71) sejak Kamis (18/2/21) mengungsi ke kediaman keluarganya lantaran rumahnya retak akibat longsoran tanah yang menerjang kediamannya di Permukiman Griya Merdeka Timur. Ikhsan khawatir hujan yang terus menderas dapat memperparah retakan bagunan rumahnya.

Di Bekasi, sejumlah warga KKSS yang tinggal di Kecamatan Jati Asih tak luput dari banjir. Meski tak sehebat tahun 2020, namun hujan lebat hari-hari ini membuat mereka tetap was-was. “Jangan sampai kodong kayak tahun lalu, air sampai dua meter masuk ke rumah,” kata Anton Muchlis, yang tinggal di Komplek Jati Rasa. Syukurlah, air cuma setumit di ruang tamu,” ujar Anton (53).

Akan halnya Syaiful (51) yang menetap di kompleks Kemang Ifi Graha, mengungsi ke sebelah tetangganya yang berlantai dua. ”Semoga banjir ini cepat susut, apalagi di tengah pandemi korona begini. Mau apalagi, kita harus sabar karena masih banyak orang yang lebih parah. Di Pondok Indah Permai, airnya sampai dua meter,” kata Syaiful, pria asal Barru yang sudah cukup lama tinggal di Bekasi Selatan. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here