Bachtiar Adnan Kusuma, 25 Tahun Berdakwah Lewat Tulisan

0
1117
Bachtiar Adnan Kusuma saat berbicara di depan pengusaha muslim di KOta Denpasar, Bali.
- Advertisement -

PINISI.co-id- Bachtiar Adnan Kusuma (49) seorang penulis buku biografi dan buku-buku pendidikan dan parenting asal Makassar yang sudah melegenda secara nasional hingga kini ratusan buku sudah ditulisnya, diedit, disunting dan diterbitkan melalui perusahaan penerbit buku Yapensi yang dirintisnya selama 25 tahun. Selain aktif sebagai motivator minat baca nasional, penggagas “Gerakan Indonesia membaca dan Menulis” (GIMM Indonesia), Penggagas kampanye membaca 15 menit setiap hari dan masih banyak lagi prestasi lain di bidang dunia baca tulis yang ditekuninya ini.

Saat ditemui wartawan di sela kesibukannya, ayah empat anak, satu menantu dan satu cucu ini mengatakan” saya mulai hobi menulis sejak di bangku kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP 10) Makassar berjalannya waktu ia makin serius menekuni dunia menulis. Pada tahun 1994 hasil tulisan bukunya mulai berkembang dan makin diminati banyak orang.

Menurut Bachtiar, dengan menulis buku kita bisa berbagi ilmu dengan semua orang lewat tulisan, saya ingin membuat sejarah dalam bentuk tulisan, saya terinspirasi oleh pernyataan sahabat Rasulullah SAW Yaitu Ali Bin Abi Thalib RA. “Ada suatu masa dimana masa itu manusia lari terbirit-birit dan sesama manusia tidak ada yang saling menolong mereka masing-masing menyelamatkan dirinya hanya satu yang bisa menyelamatkannya kitab-kitabnya”.

“Jadi lanjutnya, jika ingin membuat peradaban sumbunya adalah buku, jika ingin memajukan pendidikan ya lewat buku, memajukan kiai intelektual sumbunya melalui buku, dengan buku wawasan kita akan bertambah, jadi menurut saya bisnis buku adalah bisnis yang sangat prospektif dan menantang.

Yang paling berperan penting agar anak mau membaca buku adalah peran orang tua, sebab rumah adalah lingkungan paling dominan dalam mewarnai minat dan bakat anak. Coba para orang tua itu mulai membiasakan membawa anaknya ke toko buku atau perpustakaan, kemudian sajikan buku dirumah, jika perlu buatkan perpustakaan dirumah dari situ anak akan muncul ketertarikan untuk membaca.

- Advertisement -

Jadi pendidikan melalui buku ini adalah sebuah kapak yang bisa menghancurkan kebodohan dan melakukan perubahan – perubahan, yang akhirnya bisa menjauhkan kita dari kemiskinan.

Menurut Bachtiar, menjadi seorang penulis buku itu butuh kesabaran. ”Saya sudah 25 tahun menjadi penulis buku, dengan menulis saya harap bisa menghantarkan saya mendapatkan kebahagian di akhirat,” katanya.

Jika ingin dikenang maka buatlah sejarah, salah satunya menulis buku. ”Jika saya nanti tidak ada lagi di dunia ini, tulisan adalah investasi besar saya, warisan saya berupa buku yang tak akan habis turun temurun.  Dakwah itu tidak hanya di mimbar saja tetapi lewat tulisan juga adalah dakwah, hidup saya adalah menulis karena tulisan menjadi sarana saya dalam beramal shaleh dan investasi untuk di akhirat nanti.”[Irfan]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here