AAS Nilai Buku Andi Irfan Jadi Pelecut Bangkitnya Kesadaran Kultural Masyarakat Sulsel Terhadap Lingkungan

0
399
- Advertisement -

PINISI.co.id- Menteri Pertanian Kabinet Kerja 2014-2019, Dr.Ir.H.Andi Amran Sulaeman, M.P. menilai buku karya Andi Muhammad Irfan AB berjudul ” Menjaga Warisan Peradaban Dunia, Inisiatif Perda Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Maros-Pangkep”, merupakan karya intelekual yang berusaha merekam jejak pemikiran dan ikhtiar eksekutif bersama legislatif Sulawesi Selatan untuk menghadirkan regulasi yang diarahkan untuk melindungi eksistensi sekaligus memberi panduan pengelolaan kawasan karst oleh para pemangku kepentingan agar tetap lestari.

Sebagai legislator, Andi Muhammad Irfan AB menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian alam, sesuatu yang masih minim dilakukan yang Iain. “Sebagai politisi muda, dia mampu keluar dari rutinitas dan keterjebakan dalam pola-pola lama yang pragmatis berbumbu pencintraan”, tulis Andi Amran Sulaeman dalam buku karya Andi Muhammad Irfan AB yang diterbitkan Yapensi dengan Editor Bachtiar Adnan Kusuma.

Menurut ketua Umum Ika Unhas ini, Andi Muhammad Irfan AB telah mendorong upaya, inisiatif, tindakan serta program yang akan menjaga keberlangsungan dan ketersediaan sumber daya. la teguh pada kebijakan pro terhadap publik untuk menjaga ekosistem, keberlangsungan segala kehidupan, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan karst.

Karena itu, AAS menilai buku ini diharapkan mampu menjadi pelecut bangkitnya naluri lingkungan dan kesadaran kultural masyarakat Sulawesi Selatan serta para pemangku kepentingan kabupaten Maros dan Pangkep untuk terlibat aktif menjaga dan melestarikan KEE Karst Maros-Pangkep.

Lebih jauh, AAS melihat dengan hadirnya Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Karst Maros-Pangkep menyebut pemangku kepentingan (stakeholders) meliputi pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, perguruaan tinggi, lembaga penelitian (riset), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan setiap orang yang terlibat dalam perlindungan dan pengelolaan KEE Karst Maros-Pangkep. Bentangan karst di kawasan Maros-Pangkep tidak bisa hanya dipandang sebagai deretan gunung batu yang tidak produktif. Namun sebaliknya, KEE Karst Maros-Pangkep adalah sebuah warisan alami tempat masyarakat lokal membangun peradaban dan siklus kehidupan sebagai strategi bertahan dalam kehidupan sosial.

- Advertisement -

“ Buku Menjaga Warisan Peradaban Dunia, Inisiatif Perda Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Maros-Pangkep menjadi benteng pertahanan tambahan dari Andi Muhammad Irfan AB untuk melindungi dan merawat KEE yang disejalankan dengan upaya perlindungan terhadap penduduk lokal. “Dalam buku ini, Andi Muhammad Irfan AB mereflesikan diri sebagai penjaga lingkungan yang siap menjamin kelestarian bentangan kars Maros-Pangkep agar tetap menjadi etalase dunia” tulis Andi Amran Sulaeman. (Aco)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here