Zainal Abidin, Si Penjual Permen dan Rokok di Terminal Rappang, Kini Jadi Profesor di Ibu Kota

0
2924
- Advertisement -

PINISI.co.id- Jangan pernah memandang sebelah mata anak-anak yang menjajakan kue di terminal angkutan umum. Siapa nyana, kelak dewasa, anak yang bersangkutan menjadi seorang yang terpandang dan merupakan kebanggaan keluarga.

Abidin Side misalnya, anak Barru yang masa remajanya adalah loper koran di Makassar, sekarang menjadi seorang jenderal yang bertugas di Mabes TNI.  Kali ini Zainal Abidin Sahabuddin, putra Pangkep, yang semasa kecil menjajakan kue dan permen di terminal bus Rappang, berbalik  menjadi profesor di Ibu Kota. Allah tidak akan mengubah nasib seseorang jika hambanya sendiri tidak mampu mengubahnya.

Zainal adalah amzal, bagaimana dengan kerja keras, dibarengi doa orangtua sukses meniti karier dari anak tangga terbawah. Doa ibu dan motivasi dari kedua orangtuanya melecut Abidin menjadi pribadi yang tangguh.

“Kamu harus jadi orang hebat, jangan seperti saya. Kamu harus kembalikan kejayaan nenek-nenekmu, dari ayah  dan ibumu,” kata ayahnya.

Bagi pria kelahiran Rappang 24 April 1957 ini, masa kecil dihabiskan di terminal, atau berkeliling di pasar untuk menjajakan berbagai penganan. Abidin juga bisa melihat celah dan di lain waktu ia menjadi loper koran. Hasil berjualan tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan pendidikannya secara mandiri.

- Advertisement -

Adalah biasa Zainal bocah berjualan permen mentos dan permen karet, berikut rokok ia jajakan di atas bus. Sebaliknya di pasar ia menjual batu korek api. “Pernah juga saya ikut jualan ikan kering dan membantu teman berdagang tembakau hitam,” kenang Abidin kepada PINISI.co.id.

Sejak menyelesaikan SMP di kampung, Abidin kemudian melanjutkan pendidikan lanjutan di SMA 1 Makassar. Lagi-lagi untuk menggenapi kebutuhan hariannya, ia membuka jasa binatu cucian dan strika. Sekarang orang menyebut laundry. Tiga tahun lamanya bisnis binatu ini berjalan hingga ia merampungkan pendidikan SMA.

Setamat SMA 1, Abidin meneruskan kuliah di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Dia kemudian didapuk jadi Asisten Fisika dan Matematika,  Asisten GambarTeknik dan Ketel Uap. Tak cukup di situ, ia aktif di organisasi HMI dan Wakil Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fak Sains dan Teknologi Unhas.

Saat ia kuliah, ia mendukung ibunya untuk mendirikan rumah makan sederhana di Segeri, Pangkep. Tempat ini terkenal sebagai surga makan dan ramai saat bis dan angkutan umum lainnya rehat untuk mengisi perut penumpang berikut sopirnya.

Dagangan warung ibunya antara lain nasi antar dan nasi campur. Modal usaha ini dikutip dari hasil mengajar sebagai asisten dosen, dan bimbingan test SMA Rappang dan Parepare serta beasiswa dan kredit mahasiswa.

Abidin pandai membagi waktu antara belajar dan berjualan. Tak ayal, pria bersahaja ini adalah pribadi pembelajar. Sembari kuliah hingga meraih Insinyur di Unhas, ia juga diterima di Sepamilwa AD hingga pendidikan Seskoad dengan pangkat terakhir Kolonel TNI AD Cpl (Purn).

Tak puas dengan atribut itu, suami Hj. Ramdiana Nusulqadrina SH ini, menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi dengan raihan Doktor Manajemen Keuangan di Universitas Padjajaran Bandung pada 2013.

Kini, pada Selasa 20 Desember 2022 di Aula Merah Putih Universitas Pertahanan Jakarta,  Prof Dr Zainal Abiddin Sahabuddin MM dalam Sidang Senat Terbuka dikukuhkan Sebagai Guru Besar Tetap Universitas Pertahanan RI Bidang Ekonomi Pertahanan. 

Abidin adalah seorang yang serius dalam mengembang tugas mulai berkarir di militer dengan penerima 4 tanda jasa dalam kemiliteran, dunia akademi sebagai Guru Besar telah menelorkan 10 Buku Karya Ilmiah serta 20 jurnal baik dalam maupun luar.

Prof Zainal merupakan seorang ayah yang bersahaja dari 3 putra dan 1 Putri.

Dari kecintaan Prof Zainal dalam kegiatan kemasyarakatan saat ini, ia  memimpin Pilar Kerukunan Keluarga Pangkajene Dan Kepulauan ( KKPK) sebagai Ketua Umum. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here