Tanri Abeng, Inspirator dari Makassar

0
892
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

Keterbatasan materi dan pisik tidak menjadikan mati rasa dan menutup ruang imajinasi (mannawa nawa) untuk bercita-cita.

Takdir itu mempertemukan saya dengan Bunda Darsia (Cia) dan ayahanda Rusdy Akib yang saya jadikan orangtua angkat.

Di kediamannya jalan Emy Saelan, Makassar, saya sering kali mendengarkan wejangan yang menyebutkan nama tentang tokoh Tanri Abeng (TA).

Hal-hal yang diwejangkan itu tentang kesederhanaan keluarga TA dari Selayar yang memperoleh beasiswa AFS setahun belajar di Sekolah Lanjutan Atas/Hight School dan bermukim di keluarga Amerika Serikat.

- Advertisement -

Hal yang sama juga didapatkan oleh Bunda Cia yang menjadikan mereka bersahabat. Sebuah wejangan yang begitu berkesan dan menjadi terekam dalam memori batin saya.

Mungkinkah saya bertemu dengan sosok tokoh TA itu?

Saat itu di tahun 1970-n terbayang bayang tentang kota California, Washington DC dan New York yang sering diucapkan kepada nama anaknya.

Bertemu di Jakarta

BERSELANG beberapa tahum kemudian,TA rutin menjadi penyelenggara tuan rumah tempatan buka puasa bersama warga KKSS. Penceramah rutinnya ialah Cak Rulan Abdulgani, mantan Menteri Luar Negeri era Orde Lama yang dirangkaikan dengan
Nuzul Quran pertengahan puasa.

Silaturahmi buka puasa di kediaman TA diperluas dengan kolega bisnis dan warga paguyuban Keluarga Selayar. Di tempat itulah kita diperkenalkan dengan kolega beliau antaranya, Sofyan A. Djalil dan Ishadi SK.

Tiga hal yang monumental telah dilakukan TA antara lain pembangunan dan pengembangan Sekolah Menengah Atas Unggulan di Malino Sulsel, pengembangan kawasan pantai Tanjung Bunga di Makassar dan pendirian Universitas Tanri Abeng untuk menciptakan kader sumberdaya manusia unggul entereprership.

TA kemudian diamanatkan sebagai Ketua Umum Yayasan Pendidikan Latimojong yang mengelola SMA unggulan di Malino yang berkala memberikan bea siswa untuk program doktoral pada jurusan tertentu.

Di kediamannya Simparuk Golf, TA mempertemukan saya kembali dengan Bunda Cia dan Wasimah Arland yang bersahabat dengan Bu Farida, istri TA.

Saya pernah satu perjalanan dengan Bu Farida selaku Ketua Umum IWSS mengunjungi Dili Timor Timur dan Kupang Nusa Tenggara Timur.

Bu Farida sering kami sapa dengan Kak Ida, ia juga bersahabat dengan 4 Srikandi IWSS ; Welly, Deny, Lina dan Andi Dharma.

Saya juga terlibat dengan perkawinan dua orang putranya; Emil dan Edwin di Convension Hall Senanyan dengan 3 shif undangan.

Tergolong perkawinan akbar warga KKSS selain perkawinan Emir putra A. Baramuli di tempat yang sama dan Suriaman, putri Andi Mustari Pide di Sao Mario Batubatu Soppeng.

Legolego Ciliwung 9 Maret 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here