Siapakah Manusia Unggul Genetis Bugis Makassar Saat Ini

0
425

Kolom Fiam Mustamin

DATUK Muhammad Iqbal Miaad mengundang ke apartemennya Rasuna Said untuk bincang-bincang bertiga dengan Rudy S. Pontoh mitra bisnis medianya.

Rudy S. Pontoh ini dikenal sebagi wartawan senior tahun 1980 an di Makassar, menulis beberapa buku antara lain SBY JK pada Pemilu Pilpres pertama 2004.

Bersahabat dengan Datuk Iqbal sejak baru pulang dari studi ilmu Filsafat di Munchen Jerman.

Terus terang saya trauma mendatangi
ngi gedung bertingkat karena pernah tersekap sendirian dalam lift yang tiba tiba mati lampu.

Saya perlu datang silaturahmi yang selama pandemi tidak pernah jumpa tatap muka.

Di lantai 26 apatemen itu, diceritakan rencana membuat buku mengenai Siapa dan Mengapa Tokoh Sulawesi Selatan.

Gagasan ini datang dari Gubernur Kalimantan Utara, teman Rudy S. Pontoh dari Makassar.

Mengapa Lahir Gagasan itu

GUBERNUR Kaltara merasa perlu memberikan apresiasi balas budi terima kasih kepada warga Kaltara asal Sulawesi Selatan yang memberikan dukungan suaranya hingga terpilih jadi Gubernur.

Sebelum itu di tahun 1998, Alief we Onggang sudah menulis buku Tentang Sejumlah Orang Sulawesi Selatan serta buku Saudagar Bugis Makassar yang ditulis bersama Jumrana Salikki dan Arfendi AR, pada 2008.

Hal yang sama dalam skop wilayah propensi Kalimantan Timur ditulis oleh Imran Duse.

Dua dasa warsa lebih belum lahir lagi buku yang menceritakan tentang potensi keunggulan orang orang dari etnis (Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja).

Saat ini dapat ditemui para manusia unggul yang memiliki waris genetis ; kecendekiaan dan kepemimpinan kepeloporan sebagai Pelaku Usaha, Profesional, Pemimpin lokal dan Birokrat di seluruh daerah NKRI dan Negara Sahabat di Asean, Asia, Eropa dan Amerika dimana warga asal Sulawesi Selatan (KKSS) bermukim.

Manusia Unggul Seperti Apa

DIMAKSUDKAN bahwa manusia unggul itu adalah yang memberi manfaat pengabdian bagi kehidupan di lingkungan tempat tinggalnya sampai kepada untuk kemaslahatan orang banyak, bagi bangsa dan negaranya.

Pengabdian dari skil profesi secara individu/swasta dan lebih-lebih sebagai pegawai negeri sipil, aparat
dan pejabat negara mengabdi untuk pengayoman/perlindungan masyarakat.

Dengan spirit itu maka gagasan untuk melahirkan buku itu penting kita sambut untuk bersama membangun bangsa yang kita cintai.

Apa yang dapat kita abdikan/berikan kepada bangsa, bukan bertanya apa yang akan diterima dari bangsa.

Beranda Inspirasi Ciliwung 12 Desember 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here