Saudagar Sudah Pada Balik, Sebagian Masih di Kampung Menjajaki Bisnis Baru

0
902
Mughi A.Nurhani didepan Grand Nur Hotel milik keluarganya di Watampone. Seusai PSBM Mughi bersama keluarga meninjau perkembangan bisnisnya di Sulawesi Selatan.
- Advertisement -

PINISI.co.id- Di antara ribuan saudagar Bugis Makasar, Mandar dan Toraja yang mengikuti PSBM XXII minggu lalu di Makassar, sebagian saudagar sempat pulang di kampung halamannya masing-masing sekaligus menengok kemajuan bisnisnya di daerah.

Tak sedikit pula usai PSBM, mereka langsung balik ke rantau, dan hanya kulineran atau berwisata religi serta bersilaturahmi dengan sanak keluarga di Makassar. Sebab  di daerah tempatanlah para saudagar ini menggeluti bisnis sejak mukim di situ.

Eda Abbas, yang membuka bisnis kuliner di Surabaya dan Makassar, kini telah balik ke Kota Buaya guna mengurus usaha makanan, terlebih masyarakat sudah mulai datang langsung ke restonya setelah konsumen lebih banyak dilayani secara pesan antar.

Mughi A. Nurhani, selain mengikuti PSBM, putra sulung Ahmad Nurhani yang dikenal sebagai pendiri KKSS, meluangkan waktu ke Watampone, tanah asalnya untuk melihat hasil renovasi Grand Nur Hotel milik keluarganya. Hotel Nur sekarang kelihatan moncer dan apik, hanya salah satu dari sekian bisnis Mughi lainnya seperti percetakan di Jakarta,  tambak udang di Maros dan Bogor berikut kebun teh. “Saya juga ikut rapat umum pemegang saham GMTD Tanjung Bunga Makassar, di Aryaduta,” imbuh Wakil Bendahara BPP KKSS ini, kepada PINISI.co.id.

Maklum, Mughi adalah Bendahara Yayasan Partisipasi Pembangunan Sulawesi Selatan yang mempunyai saham di GMTD, — pemilik permukiman elit baru di pesisir Makassar.

- Advertisement -

Sementara itu, saudagar asal Sidrap Abidin Beddu rencana balik ke Bekasi pekan depan, 28 Mei, berhubung dia harus meninjau proyek perluasan bandara Sultan Hasanuddin di Maros. Ketua KKSS Kota Bekasi menangani sekuriti bandara dan harus memastikan penyelesaian bandara internasional tersebut tepat waktu. “Bandara Hasanuddin nantinya dapat menampung 15 juta penumpang pertahun,” kata Beddu.

Akan halnya, Heriyati hanya sejenak pulang kampung bersilaturahim dengan handai tolan di Pinrang, seusai mengikuti PSBM. Heriyati buru-buru balik ke Manokrawi karena ingin mengawasi bisnisnya: dua apotek di tanah Papua itu.

Berbeda dengan Muhammad Yasin yang kini lebih banyak berdomisili di Kota Makassar, lantaran sebagian besar unit bisnisnya berlokasi di Makassar dan sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Semula Yasin di Timor Timur, akan tetapi provinsi termuda itu akhirnya merdeka dari Indonesia dan mendorong mantan Ketua KKSS Timtin ini, merelokasi bisnisnya ke Indonesia, antara lain properti di Surabaya, dan Bandung. Di kota Kembang, saudagar dari Barru ini mengelola mini market. Demikian juga di Makassar, Barru, Palopo, Sidrap, Jeneponto dan Soppeng. Lepas dari PSBM ia langsung umroh ke Tanah Suci.  

Ketua KKSS Sulawesi Tenggara Jenderal Andi Sumangerukka juga telah balik ke Kendari, tempatnya menggeluti bisnis tambang dan mineral.

Tampaknya, atribut saudagar sudah melekat pada diri orang Sulawesi Selatan. Meskipun ia seorang jenderal atau PNS seperti Andi Semangerukka dan Heriyati, predikat saudagar bisa diturunkan ke anak cucunya, sementara militer dan pegawai negeri hanya sebuah pekerjaan sementara yang mengenal pensiun. 

Semisal Haji Darwis, Ketua KKSS Nusa Tenggara Timur yang kini masih berada di Makassar untuk menjajaki pendirian klinik yang bakal dikelola anaknya. Menyusul rumah kosan yang tela lebih dulu ada. Di Kupang, Haji Darwis adalah pengusaha ekspedisi dan kontraktor juga memiliki resto sea food yang dilanggani gubernur. Putranya yang lain di Kolaka membuka kafe sejenis dan di Kendari, Darwis mengembankan resto dan mal.

Maka benarlah petuah saudagar cum negarawan Jusuf Kalla bahwa ajang PSBM tak lebih adalah upaya memelihara spirit berusaha selain mempererat silaturahim.

Cocok kata saudagar Aksa Mahmud, “Saudagar Bugis Makassar harus menunjukkan kehebatannya di kampung orang dan jika perlu meninggalkan karya monumental!” (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here