San Siro, “Rumah” Pemain Legendaris

0
484

Kolom Tammasse Balla

Berkunjung ke Italia, tidak ada kesan tanpa menginjak Kota Milan. Bagi penggila sepak bola, tidak sah rasanya jika tidak merasakan aura Stadion San Siro. Penikmat bola, tentu sudah tak asing dengan Liga Italia Seri A yang selalu tayang “live” di RCTI. Salah satu stadion kebanggaan Italia yang menjadi tempat perhelatan Liga Italia Seri A adalah Stadion San Siro di Milan.

Dua klub sepak bola raksasa yang bermarkas di San Siro adalah AC Milan dan Inter Milan. Pertandingan paling ditunggu-tunggu masyarakat Milan dan bahkan para penikmat bola sejagat adalah pertandingan derbi (tim sekota) antara AC Milan dan Inter Milan. Tiket pasti cepat habis terjual. Jika berminat menyaksikan langsung pertandingan derbi itu, pesan tiket masuk harus lebih awal.

Penulis merasa amat bersyukur bisa menginjakkan kaki di stadion angker itu. Sejak masih duduk di bangku SMP sudah menggandrungi Liga Italia Seri A (1982). Beberapa nama besar bintang AC Milan menjadi idola. San Siro tak salah jika dijului sebagai “Rumah Pemain Legendaris”. Sebutlah misalnya: Roberto Baggio, Paolo Maldini, Trio Belanda: (Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaart), Ronaldo, Ronaldinho, David Beckamp, dll. sederet nama besar lainnya. Hanya waktu kedatangan kali ini kebetulan Liga Italia Seri A sementara “reses”; bulan depan baru akan digulir lagi Liga Italia Seri A. Penulis tak menyesal bahkan ini akan menjadi “PR” berniat kembali ke San Siro untuk menyaksikan langsung pertandingan Liga Iralia Seri A di stadion angker itu.

Sisi lain, kedatangan berkunjung kali ini, penulis mencari beberapa sumber informasi tentang sejarah San Siro itu. Harapan penulis agar pembaca punya gambaran tentang San Siro dan berniat datang langsung merasakan aura stadion ini. Penulis jujur mengatakan bahwa telah melihat di layar kaca stadion ini dan berniat akan datang langsung menyaksikan dari dekat. Niat itu sejak tahun 1982, alhamdulillah terkabul 40 tahun kemudian, empat dasawarsa (2022).

Stadion San Siro mulai dibangun oleh Piero Pirelli, Presiden AC Milan saat itu, pada 1 Agustus 1925 dan selesai pada 15 September 1926 dengan nama Nuovo stadio Calcistico San Siro. Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar 5 juta lira. Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 September 1926 dengan pertandingan derby antara AC Milan melawan Inter Milan, yang dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6–3.

Pada awalnya, Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan mengalami kebangkrutan dan harus menjual stadion tersebut pada Pemerintah Kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah Kota Milan pada tahun 1947. Sejak saat itu, stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion San Siro, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.

Nama Giuseppe Meazza dipilih oleh Inter Milan sebagai nama Stadion pada 3 Maret 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan. Namun, FIFA dan UEFA lebih mengakui San Siro sebagai nama stadion ini. Karena lebih dahulu terdaftar sebagai Stadion San Siro, dan Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama “San Siro” untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan.

Pada tahun 1987 dalam persiapan untuk Piala Dunia pemerintah Italia memberikan dewan kota Milan $30 juta untuk memodernisasikan stadion tersebut, tetapi akhirnya ongkosnya membengkak dua kali lipat.

Pada 1990, stadion ini menjadi tempat pertandingan pembukaan Piala Dunia FIFA 1990 antara Kamerun dan Argentina. Salam dari Milan!!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here