Roy Marten, Popularitasnya Tidak Membuat Berjarak dengan Lingkungan Sekitar

0
1098
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

TIDAK begitu sederhana untuk menulis seorang sosok aktor dan bintang film setenar Roy Marten.

Peran / lakonnya di film sama menariknya dengan perilaku sehari seharinya yang menyenangkan dengan humor-humornya yang aktual dan segar.

Saya perlu merenungkan dan menghadirkan sosok ini sekurang- kurangnya mendekati apa yang publik dan sahabat-sahabat mengenalnya.

Pada akhirnya saya menemukan hal pendekatan khusus yang mengibaratkan untuk menulis sosok tokoh se populer ini.

- Advertisement -

Peran/permainannya di film ibarat lakon seperti seorang petinju lagendaris Mohammad Ali di panggung ring.

Mohammad Ali naik ring bagai sebuah koreograf menari nari untuk menjajal mencari celah melepaskan pukulan; hit and run … enak ditonton.

Gaya permainan seperti ini membutuhkan intuisi (imajinasi) yang tinggi selain ketahanan pisik yang prima serta memperhitungkan tempo permainan, kapan harus menyerang, bertahan dan memblokir pukulan.

Kurang lebih seperti itulah gaya penampilan yang menarik perhatian penonton dalam setiap tokoh yang diperankan Roy.

Seperti perannya sebagai mahasiswa yang memadu asmara dengan dosennya (Rae Sita).

Roy bermain bersama El Manik dan Faruk Afero dalam film Cintaku di Kampus Biru, 1976.

Di Film Wolter Mongosidi, Roy bermain bersama Marini yang masuk dalam mominasi Pemain Utama Pria Terbaik piala Citra pada Fetival Film Indonesia tahun 1982.

Di film Wolter, Roy memerankan tokoh muda pejuang yang disapa Bonte yang tetap kukuh dengan pendirian yang diyakininya untuk kemeredekaan.

Tak mengenal menyerah dengan penyiksaan yang dialaminya.

Setia hingga akhir keyakinan. Merdeka …

Begitu teriaknya dalam batin,
di hadapan regu tembak yang akan mengeksekusinya.

Roy juga memperoleh award sebagai
The Best Actor dalm film Dilema di Rusia tahun 2010.

Sekian lama tidak berjumpa degan sahabat yang perangainya menyenangkan ini.

Saudara saya, Firman Bintang, produser film yang memberikan nomor kontaknya untuk mengundang di acara perkawinan putri saya pada 5 Nopemver 2021 lalu.

Meskipun Roy berhalangan, karangan kembang yang dikirimkan itu menjadi perhatian dan pertanyaan para undangan … ada hubungan apa dengan bintang film kesohor itu?

Pernah bersama Roy pada suatu wadah aktivis pergerakan Generasi Muda Perfilman di tahun 1980 an.

Roy tampil sebagai ketua pergerakan bersama insan muda perfilman dan pers film.

Gerakannya adalah moral force untuk pembatasan penayangan film bertema seks dan dominasi edar film impor.

Saat itu ia sedang larisnya menjadi pemain yang diperebutkan oleh para produser.

Dikenal dengan lima pemain besar, The Big Five: yaitu Roy Maten, Jenny Rahman, Yatie Octavia, Robby Sugara dan Doris Caleboute.

Popularitasnya ketika itu tidak menjadi halangan untuk melakukan aksi gerakan untuk menegakkan martabat film nasional menjadi tuan di negerinya.

Seperti yang dilakukan sebelumnya oleh
aktor Faruk Afero dengan aksi menggundul kepalanya membawa pamflet ke DPR RI untuk Film Nasional Tuan di Negeri Sendiri.

Humor-humor Roy membuat kita terus terjaga sepanjang penerbangan menghadiri Festival Film Asia Pisik di Taipe dan Bangkok dalam kurun waktu tahun 1980 an.

Sampai saat ini, Roy tetap shooting, selama 45 tahun dalam usianya 69 tahun, kelahirannya 1 Maret 1952
di Salatiga.

Prestasi lain yang diraih menjadi Aktor Harapan Terbaik dalam film Sesuatu yang Indah yang bermain bersama Christina Hakim, Marini dan Fadli pada Festival Film Indonesia.

Bermain bersama Christina Hakim dan Slamet Rahardjo dalam film Badai Pasti Berlalu.

Berbagai tokoh/perwatakan telah dilakoninnya yang menjadi memori kekayaan batin yang inspiratif dalam kehidupan realitas di lingkungannya.

Selain itu, dengan beberapa lakon utama di sinetron.

Dan mendapatkan piala Vidia sejenis Citra pada serial televisi, dalam sinetron Kupu Kupu Kertas.

Bertemu Roy dengan perbendaharaan humornya yang mengalir … tak terasa dapat melupakan kesulitan kesulitan hidup sesaat itu, hingga ceritanya
berakhir.

Beranda inspirasi Ciiwung 9 Januari 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here