Poin Penting Dari Dialog Budaya Akhir Tahun, Ikatan Kerukunan Keluarga Gowa

0
591
- Advertisement -

Catatan Daeng Gajang

Badan Pengurus Nasional Ikatan Kerukunan Keluarga Gowa (BPN IKKG pilar KKSS) merupakan paguyuban keluarga Gowa di perantauan yang secara rutin melakukan dialog budaya yang bertujuan memberikan edukasi dan pengayaan kepada warga Gowa secara khusus dan warga Sulawesi Selatan secara umum akan pentingnya menjadikan budaya lokal sebagai basis pendidikan karakter di keluarga dan komunitas masing-masing walaupun menjalani kehidupan sehari-hari di tanah rantau.

Di manapun berada, nilai-nilai siri na pacce tetap penting disemaikan, bukan hanya untuk kalangan orang Gowa, orang Makassar dan Sulawesi Selatan saja, akan tetapi kepada siapapun yang berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari Sulawesi Selatan (Toraja, Makassar, Bugis dan tentu saja termasuk Mandar). Raga boleh jauh, namun jiwa dan karakter tetap menyatu dengan sanak family di kampung halaman.

Berkenaan dengan dialog budaya akhir tahun yang dilaksanakan pada 24 Desember 2022 lalu, BPN IKKG sengaja mengangkat tema kolaborasi sebagai respon atas tema peringatan hari jadi Gowa ke-702 pada 17 November 2022 yang berbunyi  Gowa Bangkit Dengan Kolaborasi. Maka dari itu BPN IKKG melalui dialog budaya kali ini juga mengangkat kolaborasi sebagai tema sentral yang dirangkaikan dengan peringatan hari jadi Gowa ke-702. Pembahasan tema kolaborasi bukan tanpa alasan yang mendasar, betapa tidak sejatinya Gowa sebagai kerajaan di masanya justru mencapai kejayaannya pada abad ke-16 hingga 17  karena aktif berkolaborasi dengan berbagai bangsa di belahan bumi seperti Portugis, Spanyol, Denmark, China, Arab, Banten, Sumbawa, Bima, Melayu, dan lain-lain termasuk kerajaan-kerajaan tetangganya di masa itu seperti Luwu, Wajo, Bone, dan lain-lain.

Kolaborasi yang begitu massif tersebut pondasinya diletakkan oleh I Mangngutungi Daeng Matanre Karaeng Tumapakrisika Kallongna Raja Gowa ke-9 (1510-1546) yang dilanjutkan oleh para penerusnya hingga I Mannuntungi Daeng Mattola Sultan Malikussaid Raja Gowa ke-15 (1639-1653). Jadi pilihan tema kolaborasi sangatlah tepat, karena Gowa akan bangkit bila dengan kolaborasi. Begitulah fakta sejarahnya. 

- Advertisement -

Gayung bersambut, Bupati Gowa Dr. Adnan Purichta Ichsan YL menyambut dengan baik dialog ini, maka jadilah dialog budaya ini menjadi event kolaborasi antara BPN IKKG dengan Pemerintah Kabupaten Gowa dengan mengangkat tema “Gowa Bangkit Dengan Kolaborasi Berbasis Sosial Budaya”. Kolaborasi tidak hanya untuk dipidatokan, tapi harus diwujudkan sebagai respon atas upaya pemulihan pasca pandemi covid-19.

Pembicara utama pada dialog budaya ini adalah Bupati Gowa Dr. Adnan Purichta YL dengan topik “Program Unggulan Pemerintah Kabupaten Gowa: Peluang dan Tantangan Berkolaborasi Multi Pihak Untuk Kebangkitan Gowa Pasca Pandemi Covid-19”, dan menghadirkan dua orang penanggap yaitu Prof. Dr. Hafid Abbas (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta) dan Bapak Prof. Dr. Dahyar Daraba (Guru Besar Institut Pemenrintahan Dalam Negeri).

Prof. Hafid Abbas menyorot peluang Gowa menjalin kerjasama internasional dengan berbagai pihak baik dalam hal penyediaan sumber daya manusia dalam program magang di berbagai industri (barang dan jasa) di Jepang dan Eropa serta dengan Afrika Selatan dalam hal kebudayaan. Beberapa komunitas sosial, budaya dan ekonomi yang memiliki jejaring ke dunia internasional dapat ditindaklanjuti bersama dalam bentuk kerjasama resmi dari berbagai pihak tersebut dengan Pemerintah Kabupaten Gowa. 

Sedangkan Prof. Dahyar Daraba lebih memberikan pengayaan terhadap pentingnya kolaborasi multi pihak dengan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam upaya mensejahterkan rakyatnya. Kolaborasi yang dijalankan oleh Pemkab Gowa selama ini telah mengaplikasikan strategi kolaborasi pentahelix yaitu kolaborasi dengan masyarakat, dunia usaha, kampus, media dan pemerintah sendiri. Banyak sekali pembelajaran yang bisa dieksplorasi lebih jauh dari kolaborasi pentahelix ini.

Adapun paparan dari Bupati Gowa, Dr. Adnan Purichta Ichsan YL adalah capaian dan rencana-rencana strategis yang telah dimulai dan diperkuat dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak selama ini.

Secara gamblang Bupati Adnan menyampaikan program strategis yang dijalankan pada periode kedua kepemimpinannya pada 2021 – 2026 sebagai berikut:  Bidang Pendidikan meliputi pendidikan gratis, system kelas tuntas berkelanjutan, PAUD SPAS dan perpustakaan desa, imtaq Indonesia (Pendidikan karakter).
Bidang Kesehatan meliputi pembangunan rumah sakit pratama, pembangunan RSUD Syekh Yusuf berlantai tujuh, puskesmas rawat inap.

Bidang Kegamaan meliputi pencerahan kalbu jum’at ibadah, pembangunan rumah tahfidz, satu/kelurahan satu hafidz, peningkatan kualitas imam dan guru agama.
Bidang Infratsruktur meliputi pedestarian kota, RTH Syekh Yusuf Discovey.

Bidang Pertanian meliputi pengembangan sapi perah, pembangunan industry pengolahan susu dan parieisata Chimory Dayland, penangkaran bibit kentang, pengembangan produksi porang
Bidang UMKM meliputi rumah UMKM dan klinik UMKM.

Bidang Pemerintahan meliputi mall pelayanan public dan pos pelayanan public.

Bidang Pemuda dan Olahraga meliputi pembangunan bumi perkemahan Cadika dan stadion Kalegowa
Bidang Pariwisata meliputi pengembangan wisata alam Malino, wisata budaya Balla Lompoa dan desa wisata.

Bidang Kebudayaan meliputi taman budaya, seminar budaya, pembinaan sanggar seni dan budaya, gerkan ayo ke museum.

Tanggapan positif dari peserta yang berasal dari beragam latar belakang seperti pengusaha, akademisi, tokoh masyarakat, budayawan, seniman, aktivis LSM, pelajar dan mahasiswa yang umumnya berharap agar semua pihak penting mensinergikan potensi yang dimiliki dalam suatu kolaborasi yang lebih formal seperti kesepakatan bersama (MOU) dengan Pemerintah Kabupaten Gowa yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama yang lebih teknis dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sebagaimana diatur oleh Permendagri No. 22 Tahun 2020 tentang Kerjasama antara daerah dan pihak ketiga.

Semangat yang sama juga ditekankan dan dipertajam oleh Ketua Umum BPN IKKG Prof. Dr. Awaluddin Tjalla dalam pernyataan penutupannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here