Pesta Rakyat Menyambut Ulang Tahun Kemerdekaan

0
399
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

MEMORIAL …
dan selalu teringat dan dirindukan kehadiran bulan Agustus.

Salah seorang ponakan namanya La Djohari, domisili Timika Papua. Saban tahun mengagendakan pulang kampung/pulkam di bulan Agustus untuk merayakan ulang tahun
Proklamasii Kemerdekaan Bangsa dengan sebutan mereka : MATTUJUBELAS.

Begitulah umumnya anak-anak perantauan yang masa kanak-kanaknya di kampung leluhurnya Bugis Makassar.

Terobsesi dengan apa yang mereka lakukan di masa kanak-kanak.

- Advertisement -

Momentun ini sama halnya dengan masa berpuasa dan berlebaran di kampung.

Gelar Aneka Kesenian Hiburan Rakyat

GELAR pentas tahunan di panggung terbuka dan karnaval serta lomba keterampilan antarwarga rukun tetangga.

Di karnaval pawai ada peragaan pakaian daerah, simbol-simbol pakaian tokoh pergerakan dan perjuangan, musik khas dari masing-masing daerah. Ada atraksi Kuda Lumping yang makan beling dan Topeng Monyet yang dikenakan pakaian
untuk berperilaku seperti manusia.

Sementara di panggung terbuka digelar berbagai kesenian; tari, fragmen teater, pembacaan pusi, peragaan pakaian daerah, musik dan nyanyi dangdutan dan lain-lain.

Momen itu menggembirakan dan memberi penghasilan kepada pelaku seni dengan kreasi yang ditampilkan dalam hajatan pesta rakyat sekali setahun itu.

Apresiasi Seni

SEBATAS seperti itu sajakah penghargaan kita terhadap karya cipta seni ?

Hanya diperlukan menjadi pengisi acara panggung terbuka dan karnaval di ultah Kemerdekaan dan ultah Kota, setelah itu berhenti tak tersentuh perhatian ?

Kesenian itu derajatnya masih diperlakukan sebatas hiburan, bisa ada dan bisa tidak, praktisnya cukup tergantikan dengan hiburan caset play back/ rekaman digital, kita hindari jangan sampai hal itu terjadi.

Kesenian tak punya gedung pertunjukan, menumpang di ruang pertemuan balai desa dan kelurahan.

Bagaimana kehidupan mereka itu para kreator seniman senimannya bila tempat menggelar karya karyanya saja masih berstatus seperti indekost penumpang sementara.

Ada dimana itu para birorakrasi yang diamanti oleh undang-undang untuk membina kebudayaan/kesenian?

Membina itu artinya mengayomi kehidupan manusia/seniman dan karya ciptanya.

Saatnya, birokrasi yang diamanati mengurusi elemen-elemen peradaban. Berkebudayaan / berkesenian perlu orang yang terpilih dengan kompetensi pemahamannya yang terukur.

Legolego Ciliwung 6 Agustus 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here