PENYEBAB UTAMA KEBANGKRUTAN ADALAH SUKA BERBURUK DUGA

0
381
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Semua ingin hidup nyaman dan terus membaik, meningkat pendapatan dan penghasilannya. Namun, terkadang hanya menjadi sebatas keinginan. Karena penyebab utama keterpurukan tidak dijauhi.

Apa penyebab utama kebangkrutan, kesulitan dan keterpurukan?
Ini jawabannya.

1. Rasuulullaah SAW mengingatkan agar jangan pernah ;
– mengeluh,
– berburuk sangka,
– mencela,
– nyinyir,
– iri,
– meremehkan apa lagi menghina; sampai soal makananpun, Rasuulullaah SAW tidak pernah mencela atau menghina.

Rasul SAW bersabda;
عن أبي هُريرة رضيَ اللَّهُ عنهُ قال: «ما عَابَ رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم طَعَاماً قَطُّ، إِن اشْتَهَاه أَكَلَهُ، وإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ»
(متفقٌ عليه)
Artinya;
“Sahabat dekat Rasul yaitu Abu Hurairah RA
menegaskan bahwa Rasuulullaah SAW
tidak pernah MENCELA makanan.
Jika Rasuulullaah inginkan suatu makanan, maka beliau pun memakannya, dan jika beliau tidak menyukainya, maka beliau tinggalkan makanan itu, tanpa mengucapkan celaan atau meremehkannya”.
(Hadits Sahih, Muttafaqun ‘Alaihi. Disepakati kesahihannya oleh semua Perawi).

2. Rasuulullaah SAW bersabda mengingatkan agar ucapan dan hati harus selalu bersih:

- Advertisement -

قيل لرسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ أيُّ الناسِ أفضلُ قال كلُّ مخمومِ القلبِ صدوقِ اللسانِ قالوا صدوقُ اللسانِ نعرفُه فما مخمومُ القلبِ قال هو التقيُّ النقيُّ لا إثمَ فيه ولا بغيَ ولا غِلَّ ولا حسدَ.
الراوي : عبدالله بن عمرو | المحدث : الألباني | المصدر : صحيح ابن ماجه
الصفحة أو الرقم: 3416 | خلاصة حكم المحدث : صحيح
التخريج : أخرجه ابن ماجه (4216) واللفظ له، والطبراني في ((مسند الشاميين)) (1218)، والبيهقي.

Artinya:
“Saat Rasuulullaah SAW ditanya, Siapakah Manusia yang paling hebat?
Rasuulullaah menjawab; adalah, yang hatinya selalu bersih, dan ucapan lisannya selalu jujur.

Para Sahabat bertanya lagi:
Yaa Rasuulullaah, arti “lisan yang selalu jujur kami sudah mengerti, tetapi maksud kata “hati yang selalu bersih itu apa”?
Rasuulullah menjelaskan; yaitu hati yang selalu menjauhi dosa dosa dari perbuatan mencela, berburuk sangka, mengeluh, nyinyir, iri dan dengki.
(Hadits Sahih oleh Al Imam Ibnu Maajah, At Tabrani & Al Baihaqi).

Catatan
1. Jangan mengundang keterpurukan dengan berbuk sangka, suka mengeluh, iri, mencela, nyinyir dan dengki.
2. Jangan pula menggerus pahala pahala ibadah dan amal soleh yang sudah ada dengan memelihara dalam hati: sifat nyinyir, iri, suka mencela, berburuk sangka, dengki, ghiibah dan namiimah dan mengeluhkan soal makanan.
Ingat pesan Rasul SAW tentang orang yang “MUFLIS” atau :Orang Yang Bangkrut” :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ” قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ، فَقَالَ: “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ”. أخرجه مسلم و أحمد وغيرهم

Artinya:
“Tahukah Kalian, siapakah orang MUFLIS (Orang yang bangkrut) ?”
Para Sahabat menjawab:
“Orang yang MUFLIS itu adalah orang orang yang tidak punya Dirham dan harta benda”.
Nabi bersabda: ‘Muflis di antara Ummatku itu adalah orang yang kelak di Hari Kiamat datang lengkap dengan membawa pahala ibadah Sholatnya, ibadah Puasanya dan ibadah Zakatnya.

Namun dia juga membawa dosa makian pada orang ini, menuduh yang ini, menumpahkan darah yang ini serta menyiksa yang ini. Lalu diberikanlah pada yang ini sebagian pahala kebaikannya, juga pada yang lain.

Sewaktu kebaikannya sudah habis padahal dosa belum terselesaikan, maka diambillah dosa-dosa mereka yang dirugika itu semua dan ditimpakan kepada dirinya. Kemudian dia dihempaskan ke dalam Neraka”.
(Hadits Sahih oleh
Al Imam Muslim, Ahmad, dan lain-lain).

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Abdul Hamid Husain Alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here