Memilih SDM Unggul Diantara Ratusan Juta Penduduk untuk Bersama Membangun Bangsa

0
559
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

MENGAPA memilih judul tulisan itu.

Apa meragukan pejabat negara/ pemerintahan yang ada.

Mereka yang mendapat amanah sebagai Menteri, terpilih nenjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Gubernur, Bupati, Walikota dan pejabat publik lainnya?

Kita miris melihat pejabat negara yang mendapat amanah kepercayaan dan kehormatan menjadi pemimpin.

- Advertisement -

Kemudian tertangkap tangan melakukan penyelewengan menerima sogok diperhalus dengan hadiah dalam memuluskan untuk mendapatkan/ memenangkan suatu tender proyek negara.

Lalu terseret ke masalah hukum dan terdakwa sebagai koruptor.

Apa Yang Salah?

MENJAWABNYA itu bukanlah sebuah jawaban matematis.

Sudah ada aturan yang mengikat bagi seorang pejabat publik yang dipertegas dengan Sumpah Jabatan misalnya.

Demi Allah … saya akan melakukan sepenuh hati dan sebaik baiknya dengan tanggung jawab dan seterusnya…amanah jabatan itu …

Terjadinya penyimpangan bisa jadi karena terbukanya peluang atau lemahnya pengawasan tapi bukanlah itu faktor esensinya.

Saya teringat visi dan misi kampanye Pilpres 2014 Jokowi JK dengan Revolusi Mental.

Faktor mentalitas yang berarti nilai-nilai Moral dan Keimanan ini yang berperan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Mengapa Revolusi Mental ini tidak menjadi sebuah gerakan kebutuhan bangsa untuk terus didengungkan.

Semestinya bagi siapapun yang memegang amanah jabatan publik menjadikan panduan moralitas, tidak cukup hanya karena keahlian tanpa sandaran moral.

Karena itu dalam menyaksikan berbagai perilaku sandiwara akhir-akhir ini dari pejabat publik yang mengkapitalisasi mengakal-akali keresahan kehidupan rakyat dengan wabah virus korona, hati ini terasa tersayat-sayat dan menggugat menyumpahi perilaku kotor dan bejat itu.

Dari itu pula mempertanyakan mengapa kita/negara tidak menjaring Sumber Daya Manusia berkualitas karena kompetensi dan moralitasnya dari pilihan ratusan juta rakyat Indonesia.

Kader putera bangsa terbaik dapat dipilih dari Partai Politik, Ormas Kemasyakatan, Profesional, Cendekiawan, Masyarakat Adat, Budayawan dan Seniman.

10 kader pilihan terbaik itu menjadi team ahli sebuah institusi negara. Mereka berkontribusi mengabdi untuk bersama membangun bangsa.

Bila kita bersama berkendak untuk kebaikan/berfastabikul khaira untuk Membangun Bangsa Yang Kuat dan Beritegritas seperti diamanatkan oleh founding father Presiden Soekarno ; berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi dan berkepribadian dengan kebudayaannya sebagai jati diri bangsa.

Beranda Inspirasi Ciliwung 8 Juli 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here