Melabuhkan Jangkar Impian

0
533
- Advertisement -

(Secuplik Catatan Perjalanan Literasi BAK)

Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), seorang penggiat literasi asal Sulawesi Selatan, menceritakan tentang petualangan literasinya. Layak disebut petualangan literasi, karena perjalanannya kali ini dalam rangka menuntaskan penulisan buku biografi, Andi Amrin Pettarani. Diketahui bahwa Andi Amrin Pettarani adalah Direktur Polimarim AMI Veteran Makassar saat ini.

Sudah ratusan buku biografi yang ditulis oleh BAK. Buku biografi yang digarapnya kali ini punya kekhasan sendiri, karena mengangkat sosok yang benar-benar memulai perjuangannya dari bawah. Dari seorang mahasiswa dengan segala kekurangannya, sampai akhirnya menjadi pucuk pimpinan di kampus tempatnya kuliah dulu.

Bertolak dari Makassar, BAK melakukan perjalanan literasinya menuju Kolaka. Tiba di bandara Sangia Nibandera, 3 September 2022, BAK disambut langsung oleh Andi Amrin Pettarani. Menumpang Alphard dengan nomor polisi DD 1 DIR, dibantu dengan pengawalan PM dari Kolaka, rombongan bergerak ke titik tujuan.

Masuk di tengah-tengah hutan belantara, dengan jalan yang berliku, dan sesekali ada jalan sepit dan rusak. Namun perjalanan hari itu lancar tanpa hambatan.
BAK duduk di baris depan, samping kiri sopir. Sementara Andi Amrin Pettarani ada di kursi baris kedua bersama istri. Setelah melalui wawancara mendalam dan observasi yang detail, BAK mengetahui betul kerasnya kehidupan masa kecil Andi Amrin Pettarani. Saat itulah BAK berimajinasi, menghubungkan perihnya kisah “Amrin kecil” dengan pencapaiannya hari ini. Langsung terbesit satu pesan dalam Al Quran, Surat Asy-Syarh ayat 6 yang bilang, “Setiap kesulitan, pasti ada kemudahan.”

- Advertisement -

Amrin kecil yang penuh derita, naik sepeda dari rumahnya di Konaweha menuju Kolaka yang jarak tempuhnya sekitar 30 kilometer. Amrin yang sejak kecil dikenal seorang berjiwa pemberani dan suka membela teman-temannya. Ia selalu tampil memimpin teman-temannya. Itulah kesan yang pertama melintas saat kenal dengan beliau. Berani karena jujur, itu prinsipnya. Tampil apa adanya, terbuka dan sangat disiplin. Dari cerita banyak orang, ia memiliki jiwa welas asih yang sangat tinggi. Suka membantu orang lain, tanpa ada pamrih.

Teguh pada prinsip dan nilai-nilai kebenaran, satu karakter yang melekat padanya dan tidak bisa ditawar-tawar. Pantang menyerah dalam berjuang. Baginya, sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai. Pilihan-pilihan hidupnya di masa lalu menarik untuk kita ikuti. Hingga sampai hari ini dia dipercaya untuk menjadi juru tempa para pejuang maritim.

Menceritakan pergulatan hidup seseorang, ibarat menjahit kata-kata dari satu kalimat ke kalimat berikutnya, dari satu paragraf ke pargraf selanjutnya. Akhirnya jadilah sebuah cerita yang berhimpun menjadi sebuah buku yang indah dibaca. Demikian pula, perjalanan dan pergulatan hidup Andi Amrin Pettarani, kisahnya menarik dibaca dan diketahui banyak orang. Penulis bersyukur karena bisa menemui beberapa sahabat kecil Amrin di SD, SMP dan SMEA, guru, keluarga dan penulis melakukan napaktilas di SD dekat rumah Amrin di Konaweha dan SDN 1 Lambo Lemo, menyusul ke SMP Negeri Samaturu. Dari perjalanan penulisan Buku Biografi Andi Amrin Pettarani, menemui sejumlah tokoh di antaranya, Ketua DPRD Kolaka, Syaifullah Halik.

Kesulitan dan keterbatasan hidup yang dialami Amrin sejak kecil, membuatnya tangguh dan tahan banting menghadapi tantangan hidup. Hijrah ke Makassar setamat dari SMEA Negeri Konaweha, menuntut ilmu di tengah kerasnya gelobang kehidupan.

Kisah lengkap tentang kehidupan Direktur Polimarim AMI Veteran Makassar itu tidak lama lagi bisa kita nikmati. Akan terbit satu buku biografi berjudul “Melabuhkan Jangkar Impian”. Kata “Jangkar” dipilih untuk menjadi bagian dari judul bukunya, karena jangkar adalah benda yang begitu identik dengan dunia maritim. Jangkar diturunkan agar kapal tetap “teguh pendiriannya”. Tidak goyah oleh gelombang samudra. Begitulah sejatinya satu cita-cita. Membuat kita tetap teguh di jalan pencapaian.

Kurang lebih dua hari, BAK membersamai Andi Amrin Pettarani di tanah kelahirannya; Kolaka. Menyusuri kembali tapak-tapak pergulatan hidup di mana Andi Amrin Pettarani dilahirkan, lalu tumbuh berjuang menjadi “Anak Konaweha” pertama yang menyandang gelar sebagai doktor.

.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here