Makna Pananrang/Pedoman Bepergian, Berdagang, Pelamaran dan Perkawinan yang Disimbolkan

0
440

Catatan Andi Wahida Tuan Guru Sulaiman

PANANRANG hari dalam lontara Bugis terbilang dari hari Jumat sampai Kamis (tujuh hari).

Adapun hitungan waktunya dari pagi pukul 9 hingga 11; siang pukul 12 dan 13 dan petang pukul 16.

Di semua hari memiliki lima simbol pedoman, apa yang baik dilakukan dan apa yang tidak baik dihindari.

Simbol tersebut ada lima bentuk yaitu: Lobbang artinya kosong, Wuju artinya jenazah, Tuwo artinya hidup, Mallise artinya berisi dan Polebola artinya apa yang diiginkan ada ditempat yang dituju.

Lobbang dan wuju ini dihindari untuk melakukan sesuatu.

Orang Bugis ( To Ugi ) dalam kehidupan sehari-hari yang masih memegang tradisi Pananrang saat berdagang membeli barang dagangan, bertemu rekan bisnis, menagih senantiasa melihat waktu -waktu yang baik.

Yaitu Pananrang hari dan jam bepergian dan berdagang atau berusaha, menagih, dll.

Engka Dalle Cedde
Ada Sedikit Reseki

Maega Dalle
Banyak Reseki

Degaga Dalle
Tidak ada Reseki

Maega Halangan
( Maja )
Banyak rintangan

Maja Ladde
(Siya – Siya )

Dan Pananrang ini menjadi pegangan kehidupan sehari-hari termasuk dalam urusan adat dan budaya.

Boleh dikata Pananrang juga menjadi etos kerja /semangat orang Bugis.

Resopa Temmangingingngi. Niat, Usaha tidak menghianati hasil.

Wallahu ‘ alam bishsawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here