Keren dan Kreatif, Warga KKSS Yogya, Ibu Bersama Empat Anaknya Pameran Lukisan

0
1172
- Advertisement -

PINISI.co.id- Pameran seni lukis telah menjadi hal jamak bagi warga Jogja, bahkan telah menjadi salah satu ikon kota Jogja sebagai kota seni dan budaya. Setiap waktu bisa disaksikan di banyak galeri yang memajang karya seniman dari berbagai kota di Indonesia. Seperti yang sedang berlangsung di Tiga Roepa Gallery & Café, Jl. Pandega Marta No.43, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Mengusung tema “Roepa Keluarga, Family Art Exhibition”, berlangsung 20 hingga 30 November 2020.

Pengantar pameran oleh Dyan Anggraini, seorang perupa senior Yogyakarta.

Menurut Dennis Yapsir (Tiga Roepa), pameran lukisan kali ini bukan pameran tunggal atau pameran bersama para pelukis ternama. Tapi bisa disebut istimewa, jarang terjadi. Istimewanya bukan karena para pelukisnya dikenal minimal di kalangan komunitas seni, bukan pula publik figur yang dikenal secara luas – melainkan pameran yang mengusung karya dari satu keluarga.

Mereka adalah Niken Sarwosih, ibu rumah tangga beserta ke empat anaknya Ninda Devita (29), Nissa Larasati (27), Syania Shabrina (21) & Fadlih Y. Ramadhan (19).

- Advertisement -

Niken adalah anggota IWSS Yogya, istri dari M. Husain Kasim, Ketua BPW KKSS Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2014-2019.

Lukisan di atas kanvas dalam berbagai ukuran, kombinasi cat minyak dan akrilik, menampilkan ekspresi kepolosan jiwa anak-anak yang merdeka, hingga goresan remaja dan dewasa tentang indahnya bunga dan fauna.

Niken menuturkan jika lukisan anak-anaknya sebagian dilukis puluhan tahun silam, saat masih duduk di bangku TK dan SD. Sedang karyanya sendiri belakangan, dibuat beberapa tahun terakhir setelah anak-anak menginjak dewasa.

“Saya mulai melukis setelah anak-anak besar, untuk menyalurkan hobi yang tumbuh semasa mendampingi anak-anak mengikuti lomba lukis pada jaman dulu. Kegiatan lukisnya berkurang, karena mereka sudah disibukkan dengan urusan sekolah dan minat yang mulai beragam. Giliran saya yang hobi,” ungkap Niken.

Menyaksikan pameran ini seakan membawa pengunjung masuk lorong waktu. Jejak perjalanan seorang ibu beserta anaknya. Karya anak-anak bisa menggambarkan aktivitas ibu, tidak hanya mendidik dan membesarkan putranya. Melainkan mendampingi dan mendokumentasikan keceriaan anak di atas aneka media dari kanvas hingga tampah bambu. Tentu, bukan teknik melukis yang perlu disimak, melainkan semangat perhatian seorang Ibu dalam menyediakan ruang dan waktu mendokumentasikan jiwa anak-anak di atas kanvas.

“Kami hanya menyediakan kanvas & cat, selebihnya anak-anak sendiri yang melukiskan; pikiran, perasaannya dan expresinya, ” terang Niken.

“Kami sekeluarga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Dyan Anggraini dan bapak Dennis (Tiga Roepa) atas kesempatan ini. Beliau berdua mengapresiasi dan memprakarsai pameran ini. Kami sungguh terkejut & tidak menduga. Selama ini lukisan hanya untuk dinikmati sendiri. Ternyata ada juga yang memberi apresiasi, sehingga dapat dipamerkan. Kami hanya berharap semangat mendokumentasikan karya lukis anak-anak sejak usia dini perlu dimiliki terutama oleh keluarga muda. Karena lukisan kanvas abadi, dan masa kanak-kanak tidak akan terulang lagi, ” tutur Niken.

Husain menambahkan, anaknya mengenal cat poster sejak umur 3 tahun lalu kanvas dan akrilik pada usia 4 tahun.

Tak ayal, pertama di Jogja anggota KKSS pameran lukisan. Juga satu-satunya warga KKSS yang ibu dan semua anaknya melukis. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here