Kehormatan dalam Menjamu Tamu (Mattoana)

0
612
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

TIGA hal yang menarik perhatian untuk selalu ingin menghadirinya yaitu hajatan perkawinan, akikah dan menempati rumah.

Di tiga peristiwa hajatan itu dalam komunitas Bugis Makassar,
perhatikan ekspresi gerak laku dan sorot matanya yang penuh suka cita keikhlasan alami pemangku hajat pengundang. Ini ekspresi alami yang dalam ilmu seni peran disebut dengan inner act.

Mempersiapkan Hajatan

TERKHUSUS untuk hajatan perkawinan itu yang memiliki beberapa tahapan dari lamaran sampai resepsi perkawinan.
Kesibukan persiapan perkawinan bisa berlangsung hingga tujuh hari.

- Advertisement -

Selama itu sudah berdatangan para kerabat jauh dan dekat dengan bawaannya masing-masing untuk di konsumsi sehari-hari dan untuk hari pelaksanaan resepsi perkawinan/ walimah.

Bawaannya antara lain berupa beras, kelapa, pisang, pangi, pokko areng, terigu, gula merah/pasir, telor, kayu bakar dan lain-lain. Bahkan ada yang membawa hewan ternak seperti kambing dan sapi.

Massarappo/Massambung Bola

SEBERAPA besar apapun rumah pemangku hajat, tetap ada Massarappo sebagai simbol pertanda bahwa di rumah itu akan berlangsung hajat. Selain itu juga terbangun yang namanya Kalampang.

Bangunan itu terpisah, adanya di belakang rumah yang berfungsi sebagai tempat memasak dan penyimpanan bahan makanan. Semua dibangun oleh kerabat sekampung dengan suka cita dan gotong royong.

Masikah kita dapat menemukan semuanya saat ini, yang fasilitasnya sudah tersedia untuk disewa.

Sumange, nilai citarasa kekeluargaan dan kegotongroyongan itu yang tak bisa tergantikan.

Pada umumnya hajatan perkawinan di komunitas Bugis Makassar tergolong meriah dan tidak kekurangan makanannya seberapapun jumlah tamunya.

Orangtua leluhur Bugis telah mengajarkan syariat Mencukupi/ Mappagenne …seperti apa yang diajarkan dalam ceramah bahasa Bugis oleh Anre Gurutta Muhamnad Yusuf dari Sidenreng.

Berumah Panggung Besar

PADA umumnya rumah panggung itu, disebut bola aju atau bola katabang terdiri dari 4 – 5 petak/lontang.

Ada ruang beranda depan disebut lego
lego, ruang tengah/ menerima tamu, ruang keluarga dan dapur. Rumah besar itu terbuat dari kayu hitam atau kayu bayam yang puluhan tahun usianya dari luar Sulawesi.

Rumah itu antara lain di Balla Lompoa Gowa, di Pancan Tanete, Balusu, Wiringtasi Mangkoso, Bola Siratue / bertiang seratus di Sao Mario Batubatu Soppeng. Juga dapat ditemukan adanya di Sao Raja di Palopo, Wajo, bola Saba di Bone, juga dapat di jumpai di pinggir jalan raya Barru dan Palanro.

Mattoana atau menjamu, merupakan
sebuah penghormatan bagi seseorang Bugis Makassar apabila dapat menjamu makan tamu yang mengunjunginya
terutama dengan tamu yang diundang khusus.

Barasanji Akikah dan Menempati Rumah

TRADISI di kampung ini yang pernah dialami masa kecil tetap dirindukan sampai saat ini. Berdoa semoga pada saat pulang kampung dapat menemui adanya hajatan itu dan ikut membaca barasanji.

Berharap masih ada yang melestarikan barasanji dalam bahasa Bugis. Dapat menemukan kado barkah, namanya kaddo minyak. Ketan yang beraneka warna dibungkus daun pisang dan dibentuk bersegi, awe sumangena ndoe …

Legolego Ciliwung 19 Mei 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here