PINISI.co.id- Ulama kenamaan sekaligus pendiri PT Wisata Ibadah Amha Tour dan Pimpinan Pondok Pesantren Ilmul Yaqin, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Dr. K.H. Amirullah Amri, M.A., merampungkan bukunya di Tanah Suci Makkah, tepat pada Hari Buku Nasional, 17 Mei 2025. Buku tersebut berjudul Menyulam Benang Impian: Dari Pesantren ke Baitullah, setebal 200 halaman, dengan editor Tokoh Literasi dan Perbukuan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma.
Bachtiar Adnan Kusuma menjelaskan bahwa buku Menyulam Benang Impian ibarat benang yang dipintal lalu disulam. Prosesnya tidak singkat, namun penuh ketekunan hingga membentuk seutas kain indah: simbol dari kesuksesan yang terjalin dari benang-benang impian.
Dalam prolognya, hanya beberapa langkah dari Ka’bah, K.H. Amirullah menulis, “Saya duduk bersila, menatap lekat-lekat bangunan suci berselimut kain hitam bersulam emas. Hamba-hamba Allah berkain ihram putih mengelilinginya sambil mengagungkan nama Tuhan. Hati bergetar, air mata pun jatuh menetes.”
Beliau berkisah, puluhan tahun lalu, datang ke tempat ini masih terasa seperti mimpi. Kini, setiap tahun ia bisa berkali-kali ke Tanah Suci. Dahulu ia hanya bermimpi memberangkatkan haji kedua orang tua. “Ternyata Allah memberi lebih. Sekarang bukan hanya orang tua, tapi ratusan, bahkan ribuan orang telah berangkat haji dan umrah melalui travel yang saya dirikan,” tulisnya.
Di dalam bukunya, K.H. Amirullah juga mengungkap perjuangannya melanjutkan pendidikan sarjana yang sempat terhambat biaya. “Kini gelar akademik tertinggi sudah sah saya gunakan di depan nama,” tulis beliau, yang rendah hati dan tidak ingin disebut sebagai ulama.
“Saya terus mengamati orang-orang bertawaf. Mereka berputar tujuh kali. Begitulah hidup yang saya jalani: terus bergerak, terus berproses. Hidup jangan diam. Nikmati proses itu. Ibarat benang yang dipintal dan disulam hingga menjadi kain. Kain bercorak kesuksesan dari benang-benang impian.”
Buku ini ditulis di Makkah bertepatan dengan musim haji. Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, buku ini terdiri dari lima bagian utama: Privilege, Merantau untuk Berburu Ilmu, Jatuh Cinta yang Tak Biasa, Melayani Tamu Allah, dan Melayani Para Penuntut Ilmu.
K.H. Amirullah pun bertekad terus menulis. Baginya, menulis bukan hanya untuk keabadian, tetapi juga sebagai sarana dakwah.
“Semoga saya bisa menulis satu buku setiap bulan,” ujar K.H. Amirullah Amri dari Madinah, Sabtu, 17 Mei 2025. (Fen)