JK Buka PCBM II: Gunakan Siri Sebagai Semangat Kecendekiawanan

0
536
- Advertisement -

PINISI.co.id- Nilai-nilai filosofis siri’ sebagai modal sosial budaya orang Sulawesi Selatan sejatinya dimanfaatkan untuk hal-hal positif sebagai penyemangat untuk mencari ilmu atau berusaha.

Kalla memisalkan dirinya bagaimana dengan semangat siri merintis usaha meskipun tanpa pengalaman dan penguasaan teknis memadai namun akhirnya bisa berkembang hingga merambah pasar dunia. “Mungkin kalau saya tidak pakai siri, saya tidak jadi begini,” katanya terus terang.

Hal itu dibeberkan oleh Dewan Kehormatan KKSS Jusuf Kalla saat membuka Pertemuan Cendekiawan Bugis-Makassar (PCBM) II di Perpustakaan Nasional Jakarta, Senin (7/11) siang.

Menurut Wakil Presiden dua periode ini, untuk konteks kekinian, semangat kecendekiawanan dapat menggunakan siri sebagai etos untuk terus belajar mencari ilmu, berinovasi, lantaran di era sekarang ini, masa lalu boleh dipetik spiritnya untuk membangun masa depan.

“Sekarang era teknologi dan satelit. Kecendiakaan harus pula menciptakan teknologi. Cendekiawan saat ini haruslah seorang penemu. Kalau dulu cendekiawan adalah pemikir,” kata Kalla.

- Advertisement -

Tantangan sekarang, bagaimana kehidupan kita mampu beradaptasi dengan lingkungan perubahan. Nah, cendekiawan harus menjadi pendorong majunya suatu bangsa. Bangsa yang maju, kata Kalla, adalah yang menguasai ilmu dan teknologi. Di sanalah peran cendekiawan.

Kalla memberi contoh pahlawan nasional di Minang semuanya berasal dari kaum cendekiawan. Sebaliknya di Sulawesi Selatan dari 13 pahlawannya, hanya satu yang berlatar belakang cendekiawan yakni Syekh Yusuf. Lainnya pahlawan yang mengandalkan fisik dan pedang.

Karena itu, saran Kalla cendekiawan Bugis-Makassar sejatinya haus mencari ilmu, menemukan teknologi dan penemuan baru. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here