Ismail Bachtiar Gelar Temu Literasi Wajo, Tokoh Literasi Pembicara

0
361

PINISI.co.id- Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Ismail Bachtiar, SKM, M.M. menggelar Temu Literasi Kabupaten Wajo yang dihadiri pegiat literasi, pengelola perpustakaan desa, penggerak pendidikan, kaum milenial, Hipermawa, mahasiswa dan IPI Wajo, pada Senin 18 April 2022 di Hotel Sallo, Sengkang.

Ismail Bachtiar adalah politisi muda yang konsisten bergerak pada bidang pendidikan dan literasi di Sulsel. Ia kemudian menggagas Temu Literasi Wajo dengan mendorong pendidikan dan literasi perlu menjadi asa utama menggerakan masyarakat Sulsel agar lebih maju dari provinsi lain di Indonesia.

Dua tokoh yang intens mengedukasi masyarakat dalam literasi di Sulawesi Selatan. Ismail Bahtiar sebagai Anggota dewan hadir disengkang dalam menjawab kerinduan masyarakat millenial akan pentingnya kegemaran membaca buku.

“Saya hadir di Kabupaten Wajo. Menjawab janji saya sebagai Anggota DPRD Sulawesi Selatan. Walaupun ini diluar Dapil pemilihan saya, tapi karena ingin membagi pengetahuan maka saya mengajak Tokoh Literasi Nasional penerima penghargaan tertinggi di bidang literasi. Kebetualan Om BAK adalah Putra Daerah Wajo yang sukses dalam mengedukai kegeman dalam berliterasi di Sulsel maupun di Indonesia” papar Ismail Bachtiar, saat membuka acara.

Dihadapan ratusan masyarakat milienial Kabupaten Wajo, Ismail berharap bagaimana adik-adik milenial bisa menimbah Ilmu, pengalaman dari Tokoh Literasi Om BAK, sapaan akrab Bahtiar Adnan Kusuma.

Sementara Bachtiar Adnan Kusuma Adnan Kusuma (Om BAK) sebagai pembicara tunggal berhasil memukai kaum milenial Kabupaten Wajo. Menurut BAK bagaimana kita bisa berliterasi tanpa menghadirkan kecintaan dalam membaca buku.

Membaca buku harus menjadi kebutuhan utama anak anak millenial. Jangan hanya mengaku anak milenial kalau kita tidak pernah membuku. Kecintaan membaca harus di mulai sejak dini sehingga bisa menjadi kebutuhan pokok.

“Virus virus membaca buku harus kita galakan dari kelompok kelompok kecil, lorong lorong, desa dan kelurahan. Saya bangga bisa pulang kampung membagi pengetahuan setelah sukses berkelana pada bidang literasi,” ucap BAK.

Karena itu, BAK mendorong Ismail Bachtiar tetap menjadi politisi pro literasi yang memiliki keunggulan-keunggulan yang unik, muda, milenial,cerdas dan sombere.

” Saya bangga pada ananda Ismail Bachtiar kendati bukan anak biologis saya, tapi saya menganggap beliau anak ideologis saya karena pikiran, gagasan dan karya nyatanya sejurus dengan ideologi gerakan kami, ” papar cucu Imam Masjid Pertama Tonrong Bola, kecamatan Bola Wajo ini. (Van)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here