Integritas dan Kapasitas dalam Pengelolaan Organisasi

0
708
- Advertisement -

Menyongsong MUBES XII KKSS tahun 2025

Perspektif Kepemimpinan KKSS

Catatan Muslimin Mawi 
`
Pendahuluan

Integritas dan kapasitas adalah dua elemen kunci yang menentukan efektivitas kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Artikel ini membahas pentingnya kedua aspek ini, khususnya dalam konteks organisasi atau paguyuban berbasis kedaerahan, seperti KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan). Dengan pendekatan teoritis dan analisis kontekstual, Penulis mencoba menegaskan bahwa integritas pemimpin berperan membangun kepercayaan dan legitimasi, sementara kapasitas kepemimpinan memastikan organisasi atau perkumpulan dapat berjalan secara efektif dan mencapai tujuannya. Dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya, kepemimpinan di KKSS membutuhkan kombinasi antara integritas moral dan kapasitas manajerial guna menjaga keberlanjutan dan solidaritas organisasi.

Latar Belakang

- Advertisement -

Dalam dunia kepemimpinan, integritas dan kapasitas merupakan dua komponen penting yang tidak bisa dipisahkan. Integritas mencerminkan konsistensi moral, kejujuran dan transparansi dalam bertindak, sedangkan kapasitas mencakup kemampuan berpikir strategis, memecahkan masalah, serta mengelola
organisasi.

Sebagai organisasi paguyuban terbesar dinegeri ini, dengan jaringan nasional
hingga mancanegara, KKSS dihadapkan pada tantangan dalam menjaga
keutuhan, efektivitas manajemen dan eksistensi budaya. Oleh karena itu,
kepemimpinan di KKSS memerlukan figur yang memiliki integritas tinggi
sekaligus kemampuan manajerial yang mumpuni.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran integritas dan kapasitas dalam pengelolaan organisasi?
2. Sejauh mana relevansi integritas dan kapasitas dalam kepemimpinan di
KKSS?
3. Apa saja tantangan dalam membangun integritas dan kapasitas
kepemimpinan di KKSS?

Tujuan Penulisan

1. Menganalisis peran integritas dan kapasitas dalam pengelolaan organisasi
secara umum.
2. Menilai relevansi kedua aspek tersebut dalam kepemimpinan KKSS.
3. Menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan kepemimpinan di KKSS.
Kajian Teori

1. Konsep Integritas dalam Kepemimpinan

Menurut Stephen Covey (1989), integritas adalah keselarasan antara perkataan dan tindakan, melibatkan kejujuran, keterbukaan dan tanggung jawab moral.

Pemimpin dengan integritas tinggi, membangun kepercayaan yang menjadi
dasar hubungan pemimpin dan pengikut.

Ciri-ciri integritas dalam kepemimpinan meliputi:
– Kejujuran; Berperilaku sesuai dengan fakta dan nilai-nilai kebenaran.
– Akuntabilitas; Bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya.
– Konsistensi Moral; Menjaga prinsip dan nilai moral dalam segala situasi.

2. Kapasitas Kepemimpinan

Kapasitas pemimpin melibatkan berbagai kemampuan teknis, emosional dan kognitif yang berkontribusi pada efektivitas organisasi. Bass dan Avolio (1994) menyatakan bahwa kapasitas kepemimpinan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya. Indikator kapasitas pemimpin antara lain:
– Kemampuan Strategis; Menyusun visi, misi, dan strategi organisasi.

Kemampuan Manajerial; Mengelola sumber daya organisasi secara efektif.
– Kemampuan Adaptif; Merespons tantangan dan perubahan dengan solusi inovatif.

3. Kepemimpinan dalam Konteks KKSS

Sebagai organisasi yang berlandaskan kekeluargaan dengan pendekatan pada
sosial budaya, KKSS memiliki peran penting dalam menjaga solidaritas
masyarakat perantau asal Sulawesi Selatan. Kepemimpinan dalam KKSS
dituntut untuk menggabungkan:
– Integritas moral, yang berlandaskan budaya siri’ na pacce (harga diri dan
solidaritas).
– Kapasitas manajerial, untuk memastikan program kerja berjalan efektif dan berkelanjutan.

Pembahasan
1. Peran Integritas dan Kapasitas dalam Pengelolaan OrganisasiIntegritas pemimpin menciptakan kepercayaan dan kredibilitas, sedangkan kapasitas memungkinkan pemimpin merumuskan visi serta menjalankan program organisasi secara efektif. Tanpa integritas, organisasi rentan kehilangan
kepercayaan, sementara tanpa kapasitas, pencapaian tujuan organisasi akan terhambat.

Contoh Relevansi:
– Pemimpin yang berintegritas akan mengedepankan kepentingan bersama.
– Pemimpin dengan kapasitas tinggi mampu merumuskan program konkret untuk kesejahteraan anggotanya.
2. Integritas dan Kapasitas dalam Kepemimpinan KKSS.

Dalam dinamika KKSS, nilai-nilai budaya seperti siri’ na pacce menjadi panduan
moral bagi pemimpin. Namun, tantangan dalam kepemimpinan KKSS antara lain:
– Adanya kepentingan yang beragam di antara anggota.
– Kebutuhan peningkatan kapasitas untuk menghadapi perkembangan zaman

Pentingnya memadukan nilai budaya dengan manajemen modern.

3. Rekomendasi Penguatan Integritas dan Kapasitas

Untuk memastikan kepemimpinan KKSS berjalan optimal, langkah-langkah
berikut dapat diterapkan:
a. Wawasan Kepemimpinan; Pengembangan kapasitas pemimpin melalui peningkatan wawasan yang mendalam, untuk menghadapi dinamika perubahan.
b. Internalisasi Nilai Budaya; Mendorong penerapan budaya kearifan lokal
“EPPA SULAPA” (amaccang, alempureng, awaraningeng. Agettengeng), dalam tata kepemimpinan masyarakat Bugis Makassar, sebagai panduan etis dan
moral.
c. Akuntabilitas dan Transparansi; Mewajibkan laporan kinerja yang terbuka.
d. Kolaborasi Kepemimpinan; Melibatkan pemuda dan profesional muda dalam kepemimpinan KKSS.

Kesimpulan

Integritas dan kapasitas merupakan dua aspek fundamental dalam pengelolaan
organisasi. Dalam konteks KKSS, integritas memastikan pemimpin memegang teguh nilai budaya siri’ na pacce, sedangkan kapasitas mendukung efektivitas dalam perencanaan dan implementasi program kerja. Kepemimpinan yang
efektif di KKSS adalah kepemimpinan yang mampu menggabungkan nilai moral dan kompetensi manajerial untuk menjaga keberlanjutan organisasi KKSS.

Eramas 2000, 17 Desember 2024.

Penulis, Pemerhati Organisasi dan Aktivis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here