Film Ati Raja, Enak Lagunya, Asyik Filmnya

0
1919

PINISI.co.id- Apresiasi  saya terhadap karya-karya film seni yang berkualitas layak untuk ditonton sebagai tuntunan.

Sejumlah karya seni film layar lebar dan sinetron yang direkomendasikan untuk ditonton dengan  unsur-unsur antara lain tema ceritanya, penyutradaraannya,  pemeranan pemainnya, setting dan properti serta kostum dan musik yang mendukung  waktu yang menghidupkan cerita itu pada zamannya. 

Kita perlu membiasakan diri untuk menonton film-film yang cukup telaten dan terukur  penggarapannya sehingga bisa  sebagai suguhan yang   dinikmati sebagai sajian tontonan audio visual film.

Saya menonton khusus film Ati Raja bersama produser Arwan Tjahyadi, pemain utama Jenniefer, Zulkifli Gani Otto (Ketua Parfi Makassar) dan Syamsul Zakaria   (Ketua KKSS DKI Jakarta) di bioskop Setiabudi Jakarta.

Film ini memberi kesan kesungguhan dari para pendukung kreatif penggarap tema dari judul lagu klasik populer tahun 40  ke layar lebar.

Film ini memberi pesan kultural dan sosial dari kehidupan  subetnis Tionghoa Makassar di tahun 40-an di era pergolakan.

Film Ati Raja kita nikmati lagu-lagunya dan cerita filmnya yang tergarap secara terkonsepsi dengan persiapan waktu yang cukup. Tidak serampangan,  apa adanya dan on the spot.

Semoga film-film yang akan dilahirkan kemudian di Sulawesi khususnya di Sulawesi Selatan tidak sekadar dijadikan lalar bekakang lokasi syuting, akan tetapi mengambil  ruhnya sebagai landasan moral dan menjadikan film standar dari contoh  Ati Raja dan film berkualitas lainnya.

Sekiañ lama saya baru  dapat menyaksikan film sekualitas: Mutiara Dalam Lumpur Palu, Di Ujung Badik, Sanrego yang diproduksi tahun 1970 dan Tenggelamnya Kapal Vanderewic ( Zainuddin dari Makassar dan Hayati dari Minangkabau) produksi tahun 2000-an.

[Fiam Mustamin, pemerhati film]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here