Chaidir Syam Jadikan Buku Sumber Kebijakan, BAK: Kita Butuh Buku Dibutuhkan Masyarakat

0
815
- Advertisement -
Bachtiar Adnan Kusuma.

PINISI.co.id- Sekretaris Jenderal Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat (2017-2022), Bachtiar Adnan Kusuma, kembali menegaskan kalau Indonesia saat ini membutuhkan buku-buku yang ditulis penulis sesuai kebutuhan masyarakat. Nah, persoalannya adalah buku-buku yang akan dibaca masyarakat justru belum tersedia dan kurang sesuai kebutuhan masyarakat. Makanya, kata Deklarator Nasional Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat ini, kita membutuhkan hadirnya banyak penulis buku yang menulis sesuai kebutuhan masyarakat. “ Kami mengajak kepada guru, pustakawan, pegiat literasi dan masyarakat penulis Indonesia bisa berperan aktif menulis buku sesuai kebutuhan masyarakat. Banyak buku-buku terbit tapi belum dibutuhkan masyarakat’’ kata Ketua Forum Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI, pada Webinar Hari Buku Nasional bertema’’ Berubah atau Punah’’ yang digelar Duta Baca Kabupaten Luwu Timur dan Duta Pelajar SMP, SMA Luwu Timur, beberapa waktu lalu.

Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, kurangnya akses buku bermutu di masyarakat, membutuhkan hadirnya penulis yang mengetahui kebutuhan pembaca. Makanya, kata BAK sebaiknya sebelum menulis dan menerbitkan buku didahului kajian segmentasi pasar. Sebab, kata Kepala Badan Nasional Literasi LABBAIK Pengurus Pusat IKA BKPRMI ini, buku sebagai industri setelah terbit sebaiknya dibaca luas masyarakat.Buku tak sekadar terbit hanya karena memenuhi selera penulisnya, tapi lebih penting buku hadir sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat pembaca di Indonesia. Karena itu, BAK menegaskan pentingnya buku dikelola secara profesional, tidak sekadar terbit, tapi bisa menjadi pemicu adrenalin pembaca untuk menempatkan buku sebagai salah satu hal penting tumbuhnya ekosistem literasi di Indonesia.

Sementara Bupati Maros, Dr.H.A.S.Chaidir Syam, S.IP.M.H. mengakui pentingnya pemerataan buku-buku bagi perpustakaan desa dan kelurahan di daerah yang dipimpinnya. Buku penting, kata Chaidir Syam, selain menjadi sumber inspirasi bagi dirinya mengambil kebijakan yang pro rakyat, buku juga menjadi mahaguru yang paling setia memberikan inspirasi ilmu pengetahuan dan teknologi.’’ Dalam setiap mengambil kebijakan, saya selalu menjadikan buku sebagai sumber rujukan’’ kata Chaidir Syam, Tokoh Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpustakaan Nasional RI ini.

Duta Literasi Kabupaten Luwu Timur, Indra Firmansyah, mengajukan pernyataan benarkah buku fisik masih dibutuhkan, dalam forum webinar hari buku nasional. Indra mengakui kalau webinar HBN sangat berarti dan dapat berguna untuk para peserta webinar yang hadir dengan ilmu yang dipaparkan oleh narasumber Bachtiar Adnan Kusuma, S.Sos.M.M. yang membahas tentang minat membaca di Indonesia. Indra mengajukan pernyataan apakah buku akan punah atau tergantikan dengan adanya kecanggihan teknologi di era sekarang sehingga buku cetak tergantikan oleh buku elektronik. Pernyataan Indra dijawab Bachtiar Adnan Kusuma bahwa buku tidak akan pernah punah karena perpustakaan akan selalu ada dengan isi buku-buku fisik. Apa jadinya kalau perpustakaan tanpa buku, berarti bukan lagi perpustakaan namanya kalau tak ada buku fisik di dalamnya. Namun, hanya sebuah gedung kosong yang tak berpenghuni. Kendatipun majunya tekhnologi, kata BAK kita akan bisa menggunakan metode membaca dengan kedua cara tersebut, tergantung dari pembacanya lebih memilih membaca secara langsung menggunakan buku fisik atau membaca E-Book menggunakan gawai. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here